HUBUNGAN FAKTOR CONTRIBUTING CAUSE TERHADAP ANGKA KECELAKAAN LUKA TUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Main Authors: | Yulyani, Vera, Amirus, Khoidar, Ridwan, Ridwan |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/285 http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/285/223 |
Daftar Isi:
- Background: Reported in Hi. Abdul Moeloek hospital, the rate accident of needle-stick injuries was qiuet high and achieved 71.4% than other accident. Purpose: To find out the contributing factors of needle-stick injuries among nurses in Hi. Abdul Moeloek Hospital Province of Lampung 2017 Methods: This research was a quantitative research with cross sectional approach. The population was 137 nurses as respondents and the sample in this study used total sampling technique. Results: Finding several factors had a correlations with needle stick injuries such as physical condition due to workload/fatigue with p-value: 0,004 and management support with p-value: 0.02. While job stress factor was uncorrelated with needle stick injuries with p-value: 0.095. Conclusion: For hospital management especially in occupational health and safety departements to evaluation and applying standard safety among nurses.Pendahuluan: Angka Kecelakaan kerja di tahun 2016 di RSUD Hi. Abdul Moeloek menunjukan terdapat tujuh angka kecelakaan kerja yang terlaporkan, dimana 71,4% disebabkan oleh tertusuk jarum suntik.Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan faktor contributing cause terhadap angka kecelakaan luka tusuk jarum suntik (needle stick injury) pada perawat ruang rawat inap Di RSUD Hi.Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2017.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Populasi adalah 137 perawat di ruangrawat inapkelas 2 dan kelas 3rumahsakit Hi. Abdul Moeloek. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan sampel sebesar 137 responden.Hasil: menunjukkan adanya hubungan antara kondisi fisik (p= 0,004) dan dukungan manajemen (p=0.02) denganlukatusukjarumsuntik (needle stick injury) pada perawat di RSUD Dr.H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Tidak ada hubungan antara stress (p=0.095) dengan dengan kecelakaan luka tusuk jarum suntik (needle stick injury) pada perawat di RSUD Dr.H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Bagi rumah sakit dan manajemen K3RS diharapakan mampu meningkatkan pengawasan terhadap penerapan K3 di rumah sakit bagi semua pekerja dirumah sakit, terutama bagi perawat yang berada pada garis depan pelayanan.
- ABSTRAKAngka kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9%-30%. Berdasarkan laporan tahunan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2010 kasus BBLR sebanyak 11%, tahun 2012 11% dan tahun 2012 sebanyak 11,9%. Data kejadiaan BBLR di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek tahun 2010 sebanyak 17,1%, tahun 2011 sebanyak 17,3%, tahun 2012 kembali meningkat sebanyak 18,3%.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, desain analitik dengan pendekatan case control. Populasi seluruh bayi dirawat diruang perinatologi tahun 2013 berjumlah 654. Sampel 212, terdiri dari 106 kasus dan 106 kontrol. Pengambilan sampel kontrol dilakukan dengan teknik purposive sampling, dan kasus total populasi kasus. Sedangkan analisis data univariat, bivariat (Chi Square) dan multivariat dengan menggunakan regresi logictik ganda. Derajat kepercayaan ditetapkan 95% dengan alpha 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa variabel yang berpengaruh terhadap kejadian BBLR, yaitu usia ibu (p-value = 0,008; OR = 2,18), jarak kehamilan (p value= 0,019; OR = 1,99), paritas (p-value = 0,005; OR = 2,28), penyakit ibu (p-value = 0,000; OR = 2,84), hidramnion (p-value = 0,034; OR = 1,91), perdarahan antepartum (p-value = 0,006; OR = 2,23), komplikasi kehamilan (p-value = 0,020; OR = 1,98), cacat bawaan (p-value = 0,05; OR = 1,81), infeksi dalam rahim (p-value = 0,013; OR = 2,07). Faktor dominan yang paling berpengaruh dengan kejadian BBLR yaitu komplikasi kehamilan (p value = 0,006 OR = 2,437). Disarankan ibu hamil mampu meningkatkan peran serta dinas kesehatan, bekerjasama dengan petugas kesehatan dan masyarakat dalam mencegah dan menangani kejadian BBLR.Kata Kunci : Faktor-Faktor yang mempengaruhi, kejadian BBLR