HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TERHADAP KINERJA PER DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN Dl RUMAH SAKIT UMUM MEN KABUPATEN TULANG BAWANG TAHUN 2012

Main Authors: Sjahriani, Tessa, Arinawati, Arinawati, Karhiwikarta, Wakyu, Irianto, Gunawan, Sri Sumardilah, Dewi
Other Authors: hetti
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung , 2018
Subjects:
Online Access: http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/251
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/251/189
Daftar Isi:
  • Mutu pelayanan di rumah sakit sangat ditentukan oleh pelayanan keperawatan atau asuhan keperawa kepemimpinan menlpakan cara yang digunakan oleh pemimpin dengan bawahanya, baik yang bersifa personal maupun konteks pekerjaan. Gaya kepemimpinan kepala ruangan untuk memimpin perawat akan mempengaruhi semangat kerja perawat pelaksana. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui gaya kepemimpinan Kepala Ruangan terhadap Kinerja Perawat dalam melaksanakan asuhan keperŽ Rumah Sakit Umum Menggala Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2012.Jenis penelitian adalah sutTey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adala perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Menggala dengar sebesar 95 orang, sampel total populasi. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisa digunakan adalah ujpchi-square.Hasil penelitian menujukkan bahwa gaya kepemimpinan kepala ruangan bukan demokratis yaitu set responden (66,3 0/0), responden yang memiliki kinerja baik yaitu sebanyak 51 responden (53,70/0). Ada yang signifikan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2012 (p value 0,000 OR 6,587). Saran kepada Kepala menerapkan gaya kepemimpinan demokratis karena dapat meningkatkan kinerja perawat yang padadapat meningkatkan mutu rumah sakit.
  • Penelitian ini menggunakan desain analitik, rancangan cross sectional, dalam bentuk univariat, bivariat (uji Pearson, uji Spearman), dan multivariat (regresi linier). Populasi mahasiswa (laki-laki dan perempuan) berjumlah 432 orang. Dengan variabel independen adalah status gizi, aktifitas fisik, motivasi belajar. Dan variabel dependen adalah prestasi belajar.Hasil penelitian menemukan status gizi (rerata 22,19 kg/m2; normal), aktivitas fisik (rerata 6,75; aktif), motivasi belajar (rerata 78,09%; baik). Tidak ada hubungan baik antara status gizi (p > 0,05), aktifitas fisik (p > 0,05), motivasi belajar (p > 0,05) dengan prestasi belajar, kemungkinan dikarenakan faktor kondisi fisik yang tidak diteliti, atau jumlah sampel yang kurang.Tidak ada variabel yang dominan pengaruhnya terhadap prestasi belajar (p > 0,05). Disarankan mahasiswa dapat mempertahankan kesenangan dan kenikmatan untuk belajar, orientasi yang baik terhadap penguasaan materi, hasrat ingin tahu, keuletan dan keterlibatan yang tinggi dalam mengerjakan tugas, orientasi yang baik terhadap tugas-tugas yang menantang, mempertahankan status gizi dan aktivitas fisik dengan baik. Pihak universitas dapat menerapkan kegiatan olahraga rutin, mengoptimalkan sarana dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.Kata kunci : Status gizi, Aktifitas fisik, Motivasi belajar