EFEKTIFITAS REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI
Main Authors: | Andoko, Andoko, Pangesti, Dimas Ning |
---|---|
Other Authors: | dina |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/221 http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/221/pdf |
Daftar Isi:
- Pendahuluan: Prevalensi hipertensi di provinsi Lampung berdasarkan hasil pengukuran darah yaitu 24,7%. Berdasarkan profil kesehatan Puskesmas Krui angka kejadian hipertensi 530 dari 9.422 pasien (5,6%) pada tahun 2014. Daun salam (Syzygium polyanthum) merupakan salah satu dari jenis terapi herbal untuk penanganan penyakit hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah Tidak efektifitas yang terjadi pada diabetes di wilayah Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat sebanyak 44 orang dengan sampel sejumlah 40 orang. Instrumen-instrumen data dalam penelitian ini menggunakan tatacara kerja. Analisa data yang merupakan uji T-Independen.Hasil: Penelitian menunjukkan rata-rata tekanan darah systole sebelum diberi rebusan daun salam adalah 166.5 mmHg, diastole 94.5 mmHg. Rata-rata tekanan darah systole sebelum diberi rebusan daun salam + Amlodipine adalah 155.25 mmHg, diastole 90.5 mmHg. Rata- rata tekanan darah systole sesudah diberi rebusan daun salam adalah 145.75 mmHg, diastole 87.75 mmHg. Rata-rata tekanan darah systole sesudah diberi rebusan daun salam + Amlodipine adalah 155.25 mmHg, diastole 90.5 mmHg. Ada perbedaan penurunan tekanan darah systole setelah mengkonsumsi rebusan daun salam dengan setelah mengkonsumsi rebusan daun salam + Amlodipine di wilayah Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 ( p value 0,001). Saran bagi petugas kesehatan untuk dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu terapi alternatif dalam pengobatan hipertensi primer dan agar dapat disosialisasikan kepada masyarakat..
- Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapatmemuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasanrata-rata penduduk, serta penyelengggaranya sesuai dengan kode etik dan standarpelayanan profesi yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahuihubungan mutu pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap kelasIII di Rumah Sakit Umum dr.A.Dadi Tjokrodiipo Bandar Lampung tahun 2014Jenis penelitian yang di gunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectoral.Populasinya adalah pasien rawat inap RSUD dr.A.Dadi Tjokrodipo dengan jumlah populasi474. Sample 200 orang. Analisa data menggunakan uji Chi-square (X2) dengan alpha0,05Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan antara tangible (p-value=0,000)denganOR 29,000, reability (p-value =0,000)dengan OR 63,000, responsiveness ( pvalue=0,000)dengan OR 63,000, assurance (p-value=0,000)dengan OR 104,000 danempaty (p-value-0,000)dengan OR 108,818 dengan kepuasan pasienKesimpulan ada hubungan mutu pelayanan dengan kepuasan pasien. Disarankanagar dimensi mutu pelayanan kesehatan berdasarkan tangible yang menunjukanpengaruh signifikan yang lemah untuk menjadi perhatian dengan meningkatkankebersihan ruangan dengan cara memberikan pengarahan kepada tenaga kebersihanyang ada di ruang rawat inap.Kata kunci : Kepuasan pasien, tangible, reability, responsiveness,assurance, empaty