PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT ANSIETAS KLIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BERNUNG TAHUN 2011
Main Author: | Trismiyana, Eka |
---|---|
Other Authors: | dina |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/194 http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/194/135 |
Daftar Isi:
- Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan tekanan darah di atas normal. valensi hipertensi di Indonesia mencapai 972 juta jiwa atau 31 (Depkes, 2008). Sedangkan prevalensi Brtensi di Provinsi Lampung pada tahun 2009 sebanyak 49.960 jiwa dan di Puskesmas Bernung sebanyak jiwa. Klien hipertensi rentan mengaþmi ansietas yaitu mulai klien didiagnosa hipertensi serta prognosis yakit hipertensi itu sendiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan ladap tingkat ansietas klien hipertensi di Puskesmas Bernung. Metode penelitian ini adalah quasi experiment, desain pre-post test design with control group. Sampel elitian secara purposive sampling berjumlah 64 responden, terdiri 32 responden kelompok intervensi dan 32 )onden kelompok kontrol. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale. Hasil penelitian didapatkan adanya penurunan yang bermakna tingkat ansietas sesudah intervensi (p le < 0,005), Kelompok intervensi lebih tinggi penurunan tingkat ansietas dibanding kelompok kontrol yang k mendapat terapi yaitu selisih 2,44 poim Rekomendasi : pendidikan kesehatan menjadi standar intervensi n hipertensi pada program pengobatan dan keswamas di puskesmas
- Indonesia merupakan salah satu negara yang masih terjadi transmisi malaria atauberisiko malaria (risk malaria), karena tahun 2011 jumlah pasien malaria yangmeninggal tahun 2011 adalah 388 orang. Angka API di Provinsi Lampung pada tahun2011 sebesar 0,62‰, di Kabupaten Pesawaran angka API pada tahun 2011 sebesar14,77‰, di Puskesmas Kota Dalam angka API pada tahun 2011 sebesar 4,81‰.Tingginya kasus malaria disebabkan oleh masih adanya nyamuk Anopheles sebagaiperantara penularan malaria, perubahan lingkungan yang tidak terkendali, mobilitaspenduduk yang tinggi, dan perilaku masyarakat yang tidak sehat. Tujuan penelitian iniadalah untuk diketahui hubungan perilaku masyarakat dan lingkungan dengan kejadianpenyakit malaria di wilayah kerja Puskesmas Kota Dalam, Kecamatan Way Lima,Kabupaten Pesawaran Tahun 2013.Jenis penelitian survei analitik dengan rancangan Case Control. Jumlah sampeldalam penelitian 128 responden. Kelompok kasus 64 responden dan kontrol 64responden. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisa yang analisaunivariat dan bivariat dengan uji Chi Square.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan keluarrumah pada malam hari (p-value 0,001, OR sebesar 3,432 (CI 95% : 1,655 – 7,115),tempat perindukan nyamuk (p-value 0,001, OR sebesar 3,462 (CI 95% : 1,664 – 7,200),kerapatan dinding rumah (p-value 0,013, OR sebesar 2,616 (CI 95% : 1,279 - 5,351),pemasangan kawat kassa (p-value 0,008, OR sebesar 2,781 (CI 95% : 1,359 - 5,691)dengan kejadian malaria. Tidak terdapat hubungan antara penggunaan obat anti nyamukdengan kejadian malaria (p-value 0,111)Disarankan agar masyarakat mencegah gigitan nyamuk, jika keluar rumah padamalam hari hendaknya menggunakan baju lengan panjang atau menggunakan obat antinyamuk oleh (rappelent). Bagi instansi kesehatan dilakukan penyuluhan secara intensifguna memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara mencegah danmenanggulangi malaria.Kata Kunci : Perilaku Masyarakat, Lingkungan, Kejadian Malaria