FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI OLEH AKSEPTOR KB BARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TITIWANGI KECAMATAN CANDIPURO LAMPUNG SELATAN 2013

Main Authors: Marina, Yenni, Wardiyah, Aryanti, Rilyani, Rilyani
Other Authors: dina
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung , 2019
Subjects:
Online Access: http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/139
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/139/84
Daftar Isi:
  • Kontrasepsi adalah upaya mencegah pertemuan sel telur matang dan sperma untuk mencegah kehamilan.Berdasarkan lama efektivitasnya, kontrasepsi dapat dibagi menjadi MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) dan NonMKJP (Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang). Menurut SP2TP Puskesmas Titiwangi (2012), didapatkan data dari bulanJanuari-Desember terdapat 308 akseptor KB baru. Akseptor Kb baru yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjanghanya 3,19%, sedangkan akseptor KB baru metode non kotrasepsi jangka panjang sebesar 96,81%. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi oleh akseptor KB baru di wilayahkerja Puskesmas Titiwangi Kecamatan Candipuro Lampung Selatan.Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan jenis penelitian kuantitatif, menggunakan metode pendekatancross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah akseptor KB baru yang ada di kerja Puskesmas Titiwangi KecamatanCandipuro Lampung Selatan pada 26 November-5 Desember 2013, dengan teknik total populasi yaitu 40 orang. Analisabivariat yang digunakan adalah uji chi square.Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara umur (P value 0,033; OR=5,625), pendidikan (P value0,000; OR=14), ada hubungan jumlah anak (P value 0,011; OR=8,250), ada hubungan dukungan pasangan (P value 0,011;OR=7,333), tidak ada hubungan antara pendapatan dengan pemilihan metode kontrasepsi (P value 0,712). Berdasarkanhasil penelitian disarankan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan upaya pendidikan kesehatan mengenai penggunaanmetode kontrasepsi tepat dan efektif bagi pasangan usia subur (PUS) sejak awal penggunaan kontrasepsi, atau padawanita usia subur (WUS) sejak hamil hingga masa nifas.
  • Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendekatkan jangkauan pelayanankesehatan kepada masyarakat melalui Program Perencanaan Persalinan dan PencegahanKomplikasi (P4K). Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Rinkesdas) 2007mencatat kepemilikan P4K dengan stiker baru 24,3% dan untuk provinsi Lampungsebesar 22,6%. Sedangkan di Kabupaten Lampung Selatan khususnya di Desa NeglasariWilayah Kerja Puskesmas Katibung belum pernah dilakukan evaluasi terhadappelaksanaan P4K dengan stiker. Tujuan penelitian adalah perbedaan metode penyuluhanleaflet dan diskusi terhadap penempelan stiker P4K (Program Perencanaan Persalinandan Pencegahan Komplikasi) di Desa Neglasari Wilayah Kerja Puskesmas KatibungKabupaten Lampung Selatan Tahun 2012.Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan desain “Nonequivalencontrol group design”. Populasi seluruh ibu hamil di Desa Neglasari Wilayah KerjaPuskesmas Katibung Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Februari tahun 2012sebanyak 40 ibu hamil. Sampel 40 responden. Analisis data yang digunakan yaitu uji ChiSquare.Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden yang mendapatkanpenyuluhan dengan metode diskusi dan leaflet masing-masing sebanyak 20 responden(50,0%). Responden melakukan penempelan stiker P4K sebanyak 22 responden(55,0%). Ada perbedaan metode penyuluhan leaflet dan diskusi terhadap penempelanstiker P4K di Desa Neglasari Wilayah Kerja Puskesmas Katibung Kabupaten LampungSelatan Tahun 2012 (p value 0,026 OR 5,571). Saran bagi petugas kesehatan agarmeningkatkan penyuluhan terutama dengan menggunakan metode diskusi sehinggadapat meningkatkan angka penempelan stiker P4K.Kata Kunci : Diskusi Kelompok, leaflet, penempelan stiker P4K