Nyeri persalinan dan tingkat kecemasan pada ibu inpartu kala I fase aktif
Main Authors: | Sunarsih, Sunarsih, Sari, Tuti Puspita |
---|---|
Other Authors: | Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/1365 http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/1365/pdf http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/downloadSuppFile/1365/111 http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/downloadSuppFile/1365/112 |
Daftar Isi:
- Labor pain and anxiety levels in the mothers inpartu active phase of the first stage at Metro medical center, Lampung-IndonesiaBackground: Anxious feeling whom mother felt at give birth process would influence toward painful sensation in giving a birth. The presurvey result that done at Metro medical center, finding of 7 mother who give birth, most of them (71,4 %) had anxious level that was medium, and there were of 4 mother (57, 2%) had a light pain, and of 3 was a medium pain.Purpose: Knowing the correlation of labor pain and anxiety levels in the mothers inpartu active phase of the first stage at medical center, Metro Lampung-IndonesiaMethods: A quantitative with cross sectional and the sample of 31 inpartu active phase by using accidental sampling method. Instrument for painful intensity used Baurbanis painful scale and for anxious level’s by using State-trait anxiety inventory (STAI) Form Y-1. This research had done on March-July 2018 and data analyses used person product moment test.Result: Finding that the average of anxious level inpartu mother was of 51.35 and the average of pain score was of 4,68.Conclusion: There was correlation between of labor pain and anxiety levels in the mothers inpartu active phase of the first stage at medical center, Metro Lampung-Indonesia. Medical care provider to be give more information regarding the birth physiology in order to mother could prevent anxious feeling during giving birth process.Keywords: Labor Pain; Anxiety Levels; Mothers InpartuPendahuluan: Rasa cemas yang dialami ibu pada proses persalinan akan berpengaruh terhadap nyeri pada persalinan. Hasil prasurvey yang dilakukan di BPS P Kota Metro menunjukkan bahwa dari 7 ibu bersalin, sebagain besar (71,4%) memiliki tingkat kecemasan sedang dan sebanyak 4 ibu bersalin (57,2%) memiliki intensitas ringan, 3 ibu (42,8%) memiliki intensitas nyeri sedang.Tujuan: Diketahuinya hubungan tingkat kecemasan terhadap nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif di BPS P Kota Metro.Metode: Penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu bersalin di BPS P pada bulan juni 2018 sebanyak 35 orang. Sampel berjumlah 31. Pengambilan sampel dengan metode accidental sampling. Pengumpulan data intensitas nyeri menggunakan skala nyeri Bourbanis, sedangkan pengumpulan data tingkat kecemasan ibu bersalin dilakukan menggunakan State-trait anxiety inventory (STAI) Form Y-1. Penelitian telah dilaksanakan pada tahun 2018. Analisa data menggunakan uji person product moment. Hasil: Diperoleh rata-rata tingkat kecemasan ibu inpartu adalah 51,35 dan rata-rata skor nyeri yang dirasakan adalah 4,68.Simpulan: Adanya hubungan antara tingkat kecemasan dengan nyeri ibu inpartu kala I fase aktif. Bagi ibu yang akan menjalani proses persalinan hendaknya menggali informasi tentang fisiologis persalinan agar ibu bersalin mampu mencegah terjadinya kecemasan selama proses persalinan.
- Kusta merupakan penyakit infeksi mikobakterium yang bersifat kronik progresif, yang menyerang saraf tepi dan terdapat manifestasi kulit. Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti oleh masyarakat, keluarga dan termasuk sebagian petugas kesehatan. Hal ini disebabkan, masih kurangnya pengetahuan dan kepercayaan yang keliru terhadap kusta serta cacat yang ditimbulkannya. Hal tersebut mempengaruhi kepatuhan penderita menjalani pengobatan yang masih rendah, akibatnya banyak penderita yang droup out dari pengobatan tersebut. Lamanya masa pengobatan mempengaruhi kepatuhan minum obat pada penderita kusta.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan keluarga dengan kepatuhan berobat penderita kusta di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar LampungJenis penelitian ini adalah analitik korelasi, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling berjumlah 32 orang meliputi keluarga penderita kusta dan pasien penderita kusta di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung pada bulan April 2016. Analisa pada penelitian di lakukan dengan menggunakan uji spearmanâ€TMs.Hasil analisis univariat didapatkan median (min-max) pengetahuan keluarga sebesar 26.00 (19.00-30.00) dan median (min-max) kepatuhan pasien sebesar 5.00 (1.00-5.00). Hasil analisis bivariat didapatkan nilai (p=0.003) dengan korelasi (r=0.511)Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan keluarga dengan kepatuhan berobat penderita penyakit kusta dengan koefisien korelasi 0.511 dengan kekuatan hubungan yang kuat. Kata Kunci : Kusta, Pengetahuan, Kepatuhan, Terapi