HUBUNGAN PENGGUNAAN KB PIL KOMBINASI DENGAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS BERNUNG KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2014
Main Author: | Yuliasari, Dewi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/109 http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/109/55 |
Daftar Isi:
- Sekresi ASI diatur oleh hormon prolaktin dan oksitosin. Cakupan pemberian ASI eksklusif terendah berada diwilayah kerja Puskesmas Bernung yaitu 9,8%. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI antara lain adalah makanan,ketenangan jiwa dan fikiran, penggunaan alat kontrasepsi, perawatan payudara, anatomis payudara, factor fisiologi, polaistirahat, factor isapan anak atau frekuensi penyusuan, berat badan bayi, umur kehamilan saat melahirkan, konsumsi rokokdan alcohol. Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi estrogen dan progestin berkaitan dengan penurunan volume dandurasi. Tujuan penelitian diketahui hubungan penggunaan KB Pil dengan produksi ASI pada ibu menyusui di Wilayah KerjaPuskesmas Bernung Kabupaten Pesawaran Tahun 2014.Metode penelitian ini Analitik Observasional dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional. Populasipada penelitian ini adalah ibu menyusui di Puskesmas Bernung Kabupaten Pesawaran sejumlah 96 ibu menyusui. Sampel96 responden. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan analisa data dengan menggunakan uji chi square.Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden tidak menggunakan KB Pil yaitu sebanyak 35responden (36,5%). Sebagian besar responden dengan produksi ASI yang cukup yaitu sebanyak 57 responden (59,4%).Ada hubungan penggunaan KB Pil dengan produksi ASI pada ibu menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas BernungKabupaten Pesawaran Tahun 2014 (p value 0,023<0,05). Saran agar memberikan penyuluhan tentang alat kontrasepsiyang dapat digunakan bagi wanita menyusui sehingga tidak mengganggu proses laktasi yang disebabkan karena produksiASI yang berkurang.Kesimpulan dari hasil penelitian terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan ,status ekonomi dengananemia pada ibu hamil didapatkan nilai p-value < 0,005 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa factor yangberhubungan dengan kejadian anemia adalah pengetahuandan status ekonomi,dengan demikian maka disarankan padaibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan dalam memahami gizi ibu hamil guna mencegahnya terjadinya anemia.
- Postpartum blues dapat terjadi sejak hari pertama pasca persalinan,cenderung akan memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan berlangsung dalam rentang waktu 14 hari atau dua minggu pasca persalinan. Di Asia angka kejadian postpartum blues cukup tinggi yakni 26%- 85%. Dari beberapa penelitian dijelaskan sebanyak 50% ibu setelah melahirkan mengalami depresi setelah melahirkan dan hampir 80% ibu baru mengalami perasaan sedih setelah melahirkan atau sering disebut postpartum blues. Tujuan penelitian ini diketahui hubungan dukungan suami dengan terjadinya post partum blues pada ibu nifas di BPS Amrina, Amd.Keb Kelurahan Ganjar Asri Kecamatan Metro Barat Kota Metro Tahun 2016.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan menggunakan analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah menggunakan populasi kasus sebanyak 20 orang dan kontrol 40 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan semua kasus 20 dan kontrol 2x kasus sehingga bejumlah 40. Jadi jumlah sampel 60 orang. Menggunakan analisa data univariat dan bivariat dengan uji chi-square.Diketahui distribusi frekuensi dukungan suami kategori mendukung sebanyak 36 orang (60,0%). Diketahui kelompok kontrol sebanyak 40 orang (66,7%). Ada hubungan dukungan suami dengan terjadinya post partum blues pada ibu nifas dengan p-value 0,002, OR = 1,143. Diharapkan ibu dapat melibatkan suami dan peran keluarga untuk mendampingi ibu selama merawat bayi serta memberikan dukungan kepada ibu untuk mencegah terjadinya post partum blues pada ibu nifas.