Senjata Api sebagai Mas Kawin Pada Masyarakat Adat di Pegunungan Arfak Papua Barat
Main Authors: | Caprina, Decyana, Saleng, Abrar, Azisa, Nur |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo
, 2024
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://www.journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/am/article/view/4125 https://www.journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/am/article/view/4125/2035 |
Daftar Isi:
- This study aims to analyze the validity of firearms as dowry and the legal consequences arising from the existence of Papuan customary law in the Arfak Mountains of West Papua. This research is a normative-empirical research with a statutory approach and a legal sociology approach. The types and sources of law used in this research are primary data sourced from observation, interviews, and documentation, as well as secondary data derived from literature. Furthermore, the collected data is analyzed with qualitative description. The results showed that: (1) the validity or legality of firearms as a dowry does not apply to the marriage of the mountain people of the Arfak tribe. This is because firearms can only be owned by law enforcement officers and security forces who have permission to use firearms; (2) the legal consequences of the enactment of Arfak tribal customs regarding the provision of firearms as dowry are considered valid because firearms are only a symbol in the customs of indigenous tribes and are considered to have historical values that have been passed down from generation to generation, and are not an aspect that cancels a marriage.
- Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menjelaskan keabsahan senjata api sebagai mas kawin dalam hukum adat papua terutama di Kabupaten Manokwari dan di Kabupaten Pegunungan Arfak. Untuk mengetahui dan menjelaskan akibat hukumnya berlakunya kebiasaan/ adat istiadat orang asli papua tentang pemberian senjata api sebagai mas kawin di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Pegunungan Arfak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Normatif-Empirik, menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan sosiologi hukum. Jenis serta sumber hukum yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Data primer dan Data sekunder. Metode pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi, keseluruhan dari data dianalisis secara kualitatif dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan 1. Keabsahan atau legalitas senjata api sebagai mas kawin tidak berlaku pada pernikahan masyarakat Pegunungan Suku Arfak karna senjata api hanya dapat dimiliki oleh aparat penegak hukum serta pasukan pengamanan yang memiliki izin penggunaan senjata api. Mengacu pada peraturan kapolri No 82 Tahun 2004 menjelaskan bahwa masyarakat adat Papua yang menggunakan senjata api sebagai mas kawin dalam perkawinan tidak berhak memiliki senjata api, jadi dapat dikatakan bahwa kepemilikan senjata api oleh masyarakat adat asli Papua dinilai ilegal, 2. Akibat hukum berlakunya kebiasaan/adat istiadat orang asli Papua tentang pemberian senjata api sebagai mas kawin di Pegunungan Arfak maka pernikahan tersebut di anggap sah karna senjata api hanya merupakan simbol dalam adat masyarakat pegunungan arfak dan dianggap memiliki nilai-nilai sejarah yang telah diturunkan secara turun temurun dan bukan merupakan aspek yang membatalkan suatu pernikahan, beberapa upaya aparat penegak hukum wilayah papua barat dalam melakukan penanggulangan penggunaan senjata api yaitu Penyuluhan dan Pemberian Sanksi Pidana.