INTERNALIZATION OF CHARACTER EDUCATION VALUES IN THE TAREKAT QADIRIYAH WA NAQSYABANDIYAH TEACHING IN AN-NAWAWI PESANTREN BERJAN PURWOREJO
Main Author: | Linnaja, Ngatoillah |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNSIQ Jawa Tengah
, 2018
|
Online Access: |
https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/paramurobi/article/view/528 https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/paramurobi/article/view/528/328 |
Daftar Isi:
- This study included the type of qualitative research at the An-Nawawi Islamic BoardingSchool in Berjan Purworejo in 2016, by taking primary data through direct interviewswith the managers and administrators of the educational institutions. secondary data,obtained through literature that has relevance to research. The instrument used in this studywas observation, and interviews. The analysis uses deductive, inductive, and descriptivemethods. The results of the study showed: (1) Congregation is a way of referring to asystem of meditation and charity, which is a guide in performing worship in accordancewith the teachings exemplified by the Prophet to the teachers who connect continuouslywithout interruption. Qodiriyah Wa Naqsabandiyah congregation is a combination of twocongregations, namely Qodiriyah and Naqsabandiyah so that it becomes a new tarekat,founded by an Indonesian Sufi named Sheikh Ahmad Khotib Sambas. The teachings ofthis tarekat generally have five main points: First, studying science which deals with theimplementation of all orders, second; accompanying teachers and friends as closely aspossible to see how to do a service, third; abandon all rukhah and ta'wīl to guard andmaintain charity perfection, fourth; keep and use time and fill it with all wirid and prayerin order to strengthen the khusyu'an and hūdur, and fifth; curb yourself not to get out oflust and keep yourself awake; (2) Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah Congregation at the An-Nawawi Islamic Boarding School in Berjan Purworejo, the subject matter of its teachingshas not changed, and the genealogy of its leadership is carried out in stages from KH.Achmad Chalwani, from his father KH. Nawawi, from his father, Shaykh Zarkasyi, whostudied with Sheikh Abd al-Karim, a student of the founder of the Sheikh Ahmad KhotibSambas congregation; (3) The Teachings of the Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah Orderat an-Nawawi Islamic Boarding School Berjan Purworejo, have a major contribution inshaping the values of the character of the santri, namely: religious, honest, disciplined,hard work, humble, respect for knowledge, and respect and courtesy.
- Penelitian ini termasuk jenis penelitian penelitian kualitatif di Pondok PesantrenAn-Nawawi Berjan Purworejo tahun 2016, dengan mengambil data primer melaluiwawancara langsung dengan pengelola dan pengurus lembaga pendidikan tersebut. datasekunder, diperoleh melalui literatur yang ada relevansinya dengan penelitian. Instrumenyang digunakan dalam penelitian ini ialah observasi, dan wawancara. Analisis memakaimetode deduktif, induktif, dan deskriftif. Hasil penelitian menunjukkan:(1) Tarekat ialahjalan mengacu kepada sistem meditasi maupun amal, yang merupakan petunjuk dalammelakukan ibadah sesuai dengan ajaran yang dicontohkan Nabi Saw sampai pada guruguruyang sambung-menyambung tanpa putus. Tarekat Qodiriyah Wa Naqsabandiyahmerupakan gabungan dari dua tarekat, yaitu Qodiriyah dan Naqsabandiyah sehinggamenjadi sebuah tarekat baru, yang didirikan seorang sufi Indonesia bernama SyeikhAhmad Khotib Sambas. Ajaran tarekat ini secara umum mempunyai lima pokok ajaran:Pertama, mempelajari ilmu pengetahuan yang bersangkut paut dengan pelaksanaan semuaperintah, kedua; mendampingi guru-guru dan teman setarekat untuk melihat bagaimanacara melakukan suatu ibadah, ketiga; meninggalkan segala rukhṣah dan ta’wīl untukmenjaga serta memelihara kesempurnaan amal, keempat; menjaga dan mempergunakanwaktu serta mengisikannya dengan segala wirid dan do’a guna memperkuat ke-khusyu’andan hūdur, dan kelima; mengekang diri jangan sampai keluar melakukan hawa nafsu dansupaya diri terjaga dari kesalahan; (2) Tarekat Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah di PondokPesantren an-Nawawi Berjan Purworejo, pokok ajarannya tidak mengalami perubahan,dan silsilahnya kepemimpinannya dilakukan secara turun-menurun dari KH. AchmadChalwani, dari ayahnya KH. Nawawi, dari ayahnya Syikh Zarkasyi, yang berguru kepadaSyeikh Abd al- Karim, murid dari pendiri tarekat Syeikh Ahmad Khotib Sambas; (3)Ajaran Tarekat Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren an-Nawawi BerjanPurworejo, memiliki kontribusi besar dalam membentuk nilai-nilai karakter santri, yakni:religius, jujur, disiplin, kerja keras, rendah hati, penghormatan kepada ilmu, serta hormatdan santun.