Penulisan Fiksi Sebagai Wahana Artikulasi Gagasan Generasi Muda
Main Authors: | Luthfia, Agusniar Rizka, Alkhajar, Eka Nada Shofa, Sonhaji, Sonhaji, Sudiyo, Desiderius Priyo |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
LPPM Universitas Timor
, 2019
|
Online Access: |
https://jurnal.unimor.ac.id/BC/article/view/377 https://jurnal.unimor.ac.id/BC/article/view/377/204 |
Daftar Isi:
- Adolescence is known as a critical and dynamic period. At this period, adolescents also have abundant energy. This energy certainly needs to be channeled to the right way or otherwise it potentially turned into the wrong way. The community devotion in the form of fiction writing training is one of the ways to channel the adolescent energy. It carried out with lectures, discussions, accompaniments and practices methods. The target of community devotion joined the training with great enthusiasm. The result achieved from this community devotion is that the target of community devotion became able to write uptheir ideas and creativities in the form of fiction.
- Masa remaja dikenal sebagai masa kritis dan penuh dinamika. Pada periode ini, remaja pun memiliki energi yang melimpah. Energi ini tentu harus dapat disalurkan ke arah yang tepat karena jika tidak energi tersebut berpotensi disalurkan ke arah yang salah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan penulisan karya tulis fiksi adalah salah satu sarana untuk menyalurkan energi yang dimiliki remaja. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan metode ceramah, metode diskusi, metode pendampingan dan metode praktik. Para remaja mengikuti kegiatan pengabdian dengan antusiasme yang tinggi. Hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah para remaja yang juga merupakan santri memiliki kemampuan untuk menuliskan ide, gagasan dan kreativitas mereka ke dalam bentuk karya tulis fiksi.