Daftar Isi:
  • Tingkat kasus perceraian yang setiap tahunnya mengalami peningkatan di Indonesia berdampak terhadap anak-anak yang mengalami perpisahan orangtua melalui pengalaman yang mereka lalui. Anak-anak yang memiliki orangtua yang utuh memiliki pengalaman yang berbeda dengan individu yang memiliki orangtua yang bercerai. Pengalaman seorang individu dengan orangtua mereka mempengaruhi attachment yang mereka miliki terhadap orangtua mereka. Attachment dengan orangtua mereka kemudian mempengaruhi attachment mereka pada masa dewasa dengan pasangan mereka (romantic attachment) melalui internal working model yang terbentuk dalam diri individu. Pengalaman perceraian orangtua dapat membentuk dimensi anxiety dan avoidance pada diri individu, begitu pula dengan pengalaman individu yang memiliki orangtua yang utuh. Hal ini menjadi landasan peneliti untuk melakukan penelitian melihat perbedaan romantic attachment pada dewasa muda dengan orangtua yang bercerai dan orangtua yang utuh atau intact. Partisipan penelitian ini terdiri dari 224 dewasa muda yang sedang menjalani hubungan romantis (berpacaran) dan berasal dari keluarga yang bercerai atau utuh. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan alat ukur Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara kedua dimensi dengan hasil (t(224)=5.460;p=.000) untuk dimensi anxiety dan hasil (U= 4438.500, p=.000) untuk dimensi avoidance. Penemuan lain yang berkaitan dengan kedua variabel juga didiskusikan dalam penelitian ini.