Daftar Isi:
  • Stasiun yang baru dibangun di Indonesia sekarang ini memiliki perna fungsional yang baik, namun stasiun-stasiun ini memiliki desain yang ‘generik’ dan cenderung meniru stasiun yang berada di luar negeri. Sehingga, kurangnya identitas dari stasiun yang ada di Indonesia. Salah satu contohnya adalah Stasiun BNI City yang terletak di Kota Jakarta, dimana stasiun ini tidak memiliki identitas yang kuat sehingga melalukan naming right dengan tujuan komersialisasi. Sedangkan, stasiun sendiri adalah ‘monumen’ yang seharusnya menjadi gambaran spirit dari kota tersebut. Stasiun BNI City atau Stasiun Sudirman Baru adalah stasiun yang memiliki akses ke Bandara Soekarno-Hatta, sehingga stasiun ini memiliki kesempatan sebagai pintu gerbang bagi kota Jakarta untuk berkembang di bagian pariwisata dan ekonomi. Pengumpulan data primer menggunakan cara observasi dan wawancara kepada pihak stasiun, sedangkan pengumpulan data sekunder menggunakan teori-teori dari buku literatur yang berhubungan dengan branding, stasiun dan percancangan interior. Data feedback dilakukan dengan cara penyebarang kuisioner kepada pengunjung Stasiun Sudirman Baru sejumlah 61 responden yang kemudian dilakukan analisis. Dari hasil penelitian dapat dibuktikan bahwa sebuah stasiun harus branding. Karena branding adalah sebuah tidakan dalam menggambil keputusan atau tindakan yang didasari oleh identitas. Sedangkan, elemen desain interior dapat menjadi pendukung dalam terbentuknya indetitas yang bersifat berkelanjutan.