Hubungan antara kecerdasan emosional dengan kecenderungan burnout pada karyawan bagian Pemasaran
Daftar Isi:
- Bekerja merupakan sebuah tahap yang pasti akan dilalui oleh setiap manusia. Namun, dalam bekerja seseorang dapat mengalami tekanan dan apabila berkelanjutkan maka dapat berkembang menjadi kecenderungan burnout. Burnout merupakan suatu sindrom kelelahan emosional akibat adanya tekanan karena tuntutan pekerjaan yang terlalu banyak. Dampak dari burnout ini tidak hanya dirasakan secara fisik, tetapi juga secara psikis. Burnout dapat dialami oleh setiap orang apabila mengalami tekanan yang berat dalam bekerja, termasuk pada karyawan bagian pemasaran. Burnout dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor eksternal, maupun internal. Faktor internal yang dimaksud dalam hal ini adalah kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional memiliki berbagai dampak positif dalam hidup, termasuk ketika dalam bekerja. Dengan kecerdasan emosional, seseorang menjadi dapat merespon tekanan dengan lebih tenang. Oleh karena itu, kecerdasan emosional yang baik diperlukan seorang karyawan bagian pemasaran, agar terhindar dari tekanan yang dapat berkembang menjadi kecenderungan burnout. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kecerdasan emosional dengan burnout pada karyawan bagian pemasaran. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 104, dan menggunakan instrumen kuesioner. Berdasarkan uji statistik, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan burnout pada karyawan bagian pemasaran. Hubungan yang ada bersifat negatif, artinya semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional seseorang tinggi, maka tingkat kecenderungan burnout semakin rendah, dan begitu pula sebaliknya.