Daftar Isi:
  • Subjective well-being merupakan suatu bentuk penilaian secara menyeluruh dalam menilai puas atau tidaknya kehidupan yang dijalani oleh seorang individu serta peningkatan emosi positif dan menurunnya emosi negatif pada individu. Spiritualitas dianggap dapat mempengaruhi tingkat kepuasan hidup seseorang, karena dengan spiritualitas seseorang akan merasakan kehadiran dan pertolongan Tuhan atau transcendent dalam kehidupannya sehari-hari, dimana akan memperngaruhi individu untuk mengekspresikan emosi positif, optimis, serta memiliki penilaian yang lebih positif mengenai kondisi kehidupannya. Peneliti memilih subyek pasien kanker karena dengan mengidap atau menderita penyakit ini, seseorang akan cenderung mengalami stress dan depresi. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif di mana pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dengan teknik purposive sampling yang dilakukan kepada 103 pasien kanker. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Satisfaction With Life Scale. Scale of Positive and Negative Experience, dan Daily Spiritual Experience Scale. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara spiritualitas terhadap subjective wellbeing (r = .634 (p < .05).