Metode pembelajaran bermain peran untuk meningkatkan kerja sama dalam kelompok belajar murid kelas III SD
| Main Author: | Sari, Desi Yupita |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.uph.edu/5836/1/Title.pdf http://repository.uph.edu/5836/2/Abstract.pdf http://repository.uph.edu/5836/3/ToC.pdf http://repository.uph.edu/5836/4/Praktek%20Pendidikan.pdf http://repository.uph.edu/5836/5/Kajian%20Filosofis%20Pendidikan.pdf http://repository.uph.edu/5836/6/Bibliography.pdf http://repository.uph.edu/5836/7/Appendices.pdf http://repository.uph.edu/5836/ |
Daftar Isi:
- Setiap murid dalam kelas seharusnya bekerja sama ketika proses pembelajaran. Kerja sama merupakan kegiatan interaksi yang dilakukan oleh dua atau lebih individu untuk mencapai tujuan bersama. Sebagai seorang gambar dan rupa Allah, setiap murid mencerminkan bagaimana Allah berinteraksi. Namun, fakta yang terjadi pada salah satu SD di Tangerang yaitu siswa belum bekerja sama dalam kelompok belajarnya, yang ditunjukkan melalui sikap individualis dan pertengkaran antar anggota kelompok. Penulis menerapkan metode pembelajaran bermain peran sebagai solusi dalam membentuk kerja sama murid. Metode bermain peran merupakan metode yang melibatkan lebih dari satu orang, dan dilakukan dalam bentuk memainkan peran. Dengan adanya metode pembelajaran bermain peran, murid bisa bekerja sama dengan teman kelompoknya, karena setiap anggota mendapat bagian masing-masing dalam bermain peran. Secara umum, langkah-langkah penerapannya meliputi persiapan simulasi, pelaksanaan simulasi, dan penutup. Metode pembelajaran ini memiliki kelebihan yaitu dipraktikkan secara langsung, dan melibatkan murid secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kesimpulannya adalah metode pembelajaran bermain peran dikatakan efektif diterapkan dalam meningkatkan kerja sama, karena siswa dapat terlibat langsung didalamnya, dan melakukan interaksi dengan anggota kelompok lainnya. Saran yang diberikan yaitu guru dapat menambahkan variasi dalam penerapan metode pembelajaran bermain peran, misalnya menunjukkan video pembelajaran kepada siswa kemudian mereka mempraktikkan bersama dalam bentuk bermain peran.