Daftar Isi:
  • Proses penemuan makna terjadi ketika siswa mampu mengkonsepkan suatu konsep utuh yang memiliki signifikansi dalam kehidupan sehingga mampu melahirkan tindakan dan tanggung jawab. Pembelajaran bermakna diharapkan dapat terjadi di dalam kelas. Namun berdasarkan Program Pengenalan Lapangan (PPL 2) di kelas X dengan jumlah siswa 23 pada salah satu sekolah di Jakarta, guru masih terfokus pada penyelesaian materi dan siswa menunjukkan respon berbeda-beda seperti antusias dan tidak antusias. Respon ini hanya berupa fenomena permukaan, sehingga guru memerlukan jurnal refleksi untuk melihat proses dan menuntun siswa mengalami pembelajaran bermakna. Kajian ini akan membahas pertanyaan tentang mengapa dan bagaimana jurnal refleksi dapat menjadi penuntun siswa dalam menemukan makna pada mata pelajaran Kimia melalui studi literatur. Berdasarkan pembahasan diperoleh bahwa jurnal refleksi dapat digunakan sebagai alat untuk mengaitkan pengetahuan awal dan pengetahuan baru menjadi satu konsep signifikan yang melahirkan respon bertanggung jawab. Adapun rekomendasi pembuatan jurnal refleksi yang dapat dijadikan penuntun siswa dalam menemukan makna yaitu memuat proses menghubungkan pengetahuan awal dan pengetahuan baru, dikemas dalam konteks kimia, dan merujuk pada pemikiran tentang Allah. Jurnal refleksi ini penting untuk diterapkan karena dapat menjadi sarana bagi guru untuk menciptakan ruang berpikir melampaui materi pembelajaran dengan pemahaman dan respon yang benar.