Hubungan antara fungsi kognitif dengan kemampuan interaksi sosial pada lansia di pstw budi mulia 02 jakarta barat = the relationship between cognitive functioning with the ability of social interaction on the elderly in pstw budi mulia 02 jakarta barat
Daftar Isi:
- Background: Aging (aging) is a process of disappearance gradually the ability of tissue in a self repair or replace yourself and retain the normal structure and function of the body, so it could not survive against jejas (including infections) and repair the damage suffered (Santoso & Ismail, 2009). This aging process a person will experience a decrease in the ability of the body functions as well as sensory abilities decline and motor. The impact obtained when there is a decrease in cognitive function that is causing a shift in the role of the elderly in social interaction. Comments RI (2016) stated that Indonesia is a developing country which has age life expectancy continued to increase from 2004 to 2015 with prevalence 68.6 years to 72 years. In this case the data show that the population in Indonesia has increased and it can be concluded that the increasing age of a person then it will be influential on the development of the life of the elderly one aging process both physical, mental or psychosocial. The purpose of this research is to know the relationship between the cognitive function with the capabilities of social interaction on the elderly in PSTW Budi Mulia 02 Jakarta Barat. The type of this research is quantitative research that uses quantitative descriptive design with the cross-sectional approach. Sample research amounted to 83 respondents by using purposive sampling. The instruments used are the study of cognitive functioning (MMSE) and the now the capabilities of social interaction. The research concludes that there is significant correlation between cognitive functions with social interaction capabilities with significant value p value = 0.000 (p value <a, a = 0.05) and the value of the correlation coefficient 0.661 correlation coefficient interpretation strong, so expect the cognitive function of elderly more attention to social interaction skills in the elderly remains good / Latar Belakang: Penuaan (aging) merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan tubuh dalam memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normal tubuh, sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Santoso & Ismail, 2009). Proses penuaan ini seseorang akan mengalami penurunan kemampuan fungsi tubuh serta mengalami penurunan kemampuan sensorik dan motorik. Dampak yang didapat ketika terjadi penurunan fungsi kognitif yaitu menyebabkan pergeseran peran lansia dalam berinteraksi sosial. Kemenkes RI (2016) menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki usia harapan hidup terus meningkat dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2015 dengan pravelensi 68,6 tahun sampai 72 tahun. Dalam hal ini data menunjukkan bahwa populasi di Indonesia mengalami peningkatan dan dapat disimpulkan bahwa semakin bertambahnya usia seseorang maka akan berpengaruh pada perkembangan kehidupan lansia salah satunya proses penuaan baik secara fisik, mental maupun psikososial.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara fungsi kognitif dengan kemampuan interaksi sosial pada lansia di PSTW Budi Mulia 02 Jakarta Barat. Jenis penelitin ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan rancangan kuantittif deskriptif dengan pendekatan cross-sectional.. Sampel penelitian berjumlah 83 responden dengan menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah pengkajian fungsi kognitif (MMSE) dan kuisoner kemampuian interaksi sosial. Teknik analisa menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian bahwa adanya hubungan yang signifikan antara fungsi fungsi kognitif dengan kemampuan interaksi sosial dengan nilai signifikan p value = 0,000 (p value < a, a = 0,05) dan nilai correlation coefficient 0,661 dengan interpretasi koefisien korelasi kuat, sehingga diharapkan fungsi kognitif lansia lebih diperhatikan sehingga kemampuan interaksi sosial pada lansia tetap baik.