Asuhan keperawatan pada ny. s dengan diabetes mellitus tipe 2 di paviliun umum rumah sakit siloam karawaci tangerang: case study = nursing care for ny. s with diabetes mellitus type 2 in general paviliun siloam hospital karawaci tangerang: case study

Main Author: AT, Asriany
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.uph.edu/4147/1/Title.pdf
http://repository.uph.edu/4147/10/Abstract.pdf
http://repository.uph.edu/4147/2/ToC.pdf
http://repository.uph.edu/4147/3/Chapter1.pdf
http://repository.uph.edu/4147/4/Chapter2.pdf
http://repository.uph.edu/4147/5/Chapter3.pdf
http://repository.uph.edu/4147/6/Chapter4.pdf
http://repository.uph.edu/4147/7/Chapter5.pdf
http://repository.uph.edu/4147/8/Bibliography.pdf
http://repository.uph.edu/4147/9/Appendices.pdf
http://repository.uph.edu/4147/
Daftar Isi:
  • Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by the body is unable to metabolize carbohydrates, fats and proteins that lead to hyperglycemia (high blood sugar) due to abnormalities in insulin secretion, impaired insulin action or both, causing various complications of blood vessels, heart , eyes, nerves and stroke (American Diabetes Association (ADA, 2012); the Ministry of Health (MOH, 2008); Smeltzer & Bare, 2010).). International Diabetes Federation (IDF, 2013) states that 382 million people suffer from diabetes and it is estimated that number will increase to 592 million by 2035. Meanwhile, in Indonesia in 2015 is estimated at 10 million people and is expected to rise to 16.2 million in 2040 (IDF, 2015). While the number of people with diabetes in the hospital based on reports from 23 hospitals and maternal and child hospital in the city of Tangerang many as 8.485 people (3.39%), and 5,312 of them suffer from type 2 diabetes mellitus (Banten Health Agency, 2010). Diabetic foot complications (diabetic foot) are the most common complications occur in patients with type 2 diabetes is about 15% (Widianti & Proverawati, 2010). According Waspadji (2014), the incidence of diabetic foot complications that ended with disability in Indonesia is 16% and the mortality is 25%. Therefore, the authors provide nursing care in patients with diabetes mellitus type 2 at General Paviliun Siloam Hospital Karawaci Tangerang is a physical exercise such as diabetic foot gymnastics as a form of early prevention of diabetic foot complications. In the work of this thesis, showed that there are some similarities and the gap between the theory and the conditions experienced by the patient / Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan tubuh tidak mampu untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang mengarah ke hiperglikemi (kadar gula darah tinggi) karena kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya sehingga menimbulkan berbagai komplikasi pembuluh darah, jantung, mata, saraf dan stroke (American Diabetes Association (ADA, 2012); Departemen Kesehatan (Depkes, 2008); Smeltzer & Bare, 2010).). International Diabetes Federation (IDF, 2013) menyebutkan bahwa 382 juta jiwa menderita DM dan diperkirakan angka tersebut akan meningkat menjadi 592 juta jiwa pada tahun 2035. Sedangkan di Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan sebesar 10 juta penderita dan diperkirakan akan meningkat menjadi 16,2 juta pada tahun 2040 (IDF, 2015). Sementara itu jumlah penderita DM di rumah sakit berdasarkan laporan dari 23 rumah sakit dan rumah sakit ibu dan anak yang ada di kota Tangerang sebanyak 8,485 orang (3,39%) dan 5.312 orang diantaranya menderita DM tipe 2 (Dinas Kesehatan Banten, 2010). Komplikasi kaki diabetik (diabetic foot) adalah komplikasi yang paling sering timbul pada penderita DM tipe 2 yaitu sekitar 15% (Widianti & Proverawati, 2010). Oleh karena itu, penulis memberikan asuhan keperawatan pada pasien DM tipe 2 di Pavilun Umum Rumah Sakit Siloam Karawaci Tangerang yaitu senam kaki diabetik sebagai bentuk pencegahan dini terjadinya komplikasi kaki diabetik. Dalam karya tugas akhir ini, didapatkan hasil bahwa ada beberapa kesamaan dan kesenjangan antara teori dan kondisi yang dialami pasien.