Kajian literatur: efektivitas pengobatan madu pada penyembuhan ulkus kaki diabetik = literature riview: effectiveness of honey in healing treatment diabetic foot ulcers
Daftar Isi:
- Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia which results from insulin secretion or insulin action is disabled, or both. One of the complications of diabetes mellitus are diabetic foot ulcers and, if not treated properly it will increase the risk of amputation. One alternative treatment of diabetic foot ulcers is honey. From thousands of years ago, in the world of health, honey can be used as an alternative in wound healing. The method used is a simplified approach and use critical appraisal of Woolliams et al. (2009), to assess any literature used. A literature search using databases such as EBSCO, DOAJ, Google Scholar, JSTOR and PubMed. The amount of literature that has been filtered using inclusion and exclusion criteria, namely five literature. Results be obtained is the average time - average it takes for the wound to heal, namely from 14.2 to 63 days (between 6-120 days), pain, edema and a foul smell decreases faster, recover a total of 72% (n = 50) - 97.09% (n = 172), and the type of bacteria after treatment, ie Bacteroides and Enterococcus. So it was concluded that honey is an appropriate alternative and effectively used in the treatment of diabetic foot ulcers. Further research is expected to conduct larger studies and more focus on the degree of injury and use of certain types of honey / Diabetes melitus adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang merupakan hasil dari sekresi insulin atau kerja insulin yang cacat, ataupun keduanya. Salah satu komplikasi dari diabetes melitus yaitu ulkus kaki diabetik dan jika tidak dirawat dengan baik maka akan meningkatkan resiko amputasi. Salah satu alternatif pengobatan ulkus kaki diabetik yaitu madu. Dari sejak ribuan tahun yang lalu, dalam dunia kesehatan, madu dapat digunakan sebagai alternatif dalam penyembuhan luka. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan yang disederhanakan serta menggunakan critical appraisal dari Woolliams et al. (2009) untuk menilai setiap literatur yang digunakan. Pencarian literatur menggunakan database seperti EBSCO, DOAJ, Google Scholar, JSTOR, dan PubMed. Jumlah literatur yang telah disaring menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi yaitu lima literatur. Hasil yang didaptkan adalah waktu rata - rata yang dibutuhkan agar luka menjadi sembuh yaitu 14,2 - 63 hari (antara 6 - 120 hari), rasa nyeri, edema dan bau busuk berkurang lebih cepat, sembuh total sebanyak 72% (n=50) - 97,09% (n=172), dan jenis bakteri sesudah pengobatan yaitu Bacteroides dan Enterococcus. Jadi disimpulkan bahwa madu merupakan alternatif yang tepat dan efektif digunakan pada pengobatan ulkus kaki diabetik. Diharapkan penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian yang lebih besar dan lebih fokus pada derajat luka dan menggunakan jenis madu tertentu.