Distorsi sambungan baut akibat curling dan pencegahannya studi kasus sambungan pelat tipe geser (lap-joint) dengan baut tunggal
Main Authors: | Dewobroto, Wiryanto, Besari, Sahari |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uph.edu/2480/1/B3.1_Dewobroto_JTS_2009.pdf http://repository.uph.edu/2480/2/Publication%20Agreement.pdf http://repository.uph.edu/2480/12/B3.1_JJA_Peer_Review.pdf http://repository.uph.edu/2480/ |
Daftar Isi:
- Fenomena curling jarang dijumpai dan dibahas pada perilaku keruntuhan sambungan pelat baja hot-rolled yang relatif tebal, tetapi menjadi fenomena biasa pada perilaku keruntuhan sambungan pelat baja cold-formed yang relatif tipis (Cornell 1954; Roger-Hancock 2000; AISI 2001; Wallace et.al 2001). Jadi ketika pada uji tarik sambungan pelat hot-rolled yang relatif tebal (Dewobroto, 2009) dijumpai adanya curling dan mekanisme keruntuhan akhir memperlihatkan distorsi sambungan, yang berbeda dengan bentuk-bentuk mekanisme keruntuhan sambungan yang ada (Vinnakota, 2006), maka hal itu tentu patut dipertanyakan. Permasalahan yang akan diungkap, yaitu: (1) apa yang menyebabkan timbulnya curling; (2) apakah itu menjadi penyebab terjadinya distorsi pada sambungan; (3) bagaimanakah strategi untuk mengatasinya. Makalah ini menyajikan hasil penelitian numerik yang mencoba menjawab pertanyaan tersebut, sekaligus dapat menjelaskan dampak positip memakai ketentuan jumlah baut minimum pada sambungan lap (geser) dengan konfigurasi tertentu, yang ternyata secara efektif dapat menjadi mencegah distorsi sambungan sehubungan dengan adanya efek curling tersebut.