Hubungan kecerdasan emosional dan agresivitas pada narapidana remaja laki-laki di LPKA Bandung
Daftar Isi:
- Masa remaja adalah masa untuk belajar, melakukan aktivitas ekstrakulikuler, menyalurkan hobby dan bermain bersama teman, hal tersebut dilewatkan oleh beberapa remaja yang melakukan perilaku agresi sehingga mengakibatkan tindak kriminal. Perilaku agresi yang dilakukan remaja tidak menutup kemungkinan menyebabkan remaja tersebut harus dihukum sesuai undang-undang yang sudah diterapkan pemerintah. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi remaja yang dapat mengelola emosi didalam dirinya dengan baik. Kecerdasan emosi pada remaja tidak timbul dengan sendirinya, melainkan dapat berubah-ubah setiap saat, hal ini sangat dipengaruhi dari proses interaksi sosial remaja dengan lingkungannya terutama orang tua. Penelitian ini menggunakan Metode Kuantitatif korelasional. Populasi yang digunakan didalam penelitian ini adalah remaja narapidana di kota Bandung. Teknik yang digunakan didalam mengambil sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling . Purposive sampling adalah suatu teknik pengambilan data sampel yang memiliki tujuan tertentu, bukan hanya sekedar berdasarkan strata, random, ataupun daerah. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 68. Uji Normalitas menggunakan metode one sample kolmogorov smirnov. Penelitian ini melakukan uji validitas menggunakan analisa corrected item-total correlation dan uji realibitas menggunakan Cronbach’s alpha. Penelitian ini menggunakan uji Spearman Rho dalam melakukan uji korelasi analisis utama dikarenakan data terdistribusi dengan tidak normal. Hasil penelitian ini adalah adanya hubungan negatif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan agresivitas pada narapidana remaja laki-laki di LPKA Bandung, semakin rendah kecerdasan emosional yang dimiliki remaja didik LPKA Bandung maka kecederungan perilaku agresifnya akan semakin tinggi, dan begitu juga sebaliknya.