Daftar Isi:
  • Kondisi ibu dengan anak tunarungu dipenuhi stres karena usaha lebih saat melakukan parenting dalam hal komunikasi yaitu dengan menggunakan gambar dan cara bicara harus ditekankan dan diperlambat. Hal ini dikarenakan sering terjadinya kesalahpahaman anatara ibu dan anak tunarungu sehingga ibu sulit mengerti keinginan anak tunarungu. Kondisi seperti ini yang mengakibatkan ibu tidak yakin dalam mengasuh anak yang membuat parenting self efficacy ibu menjadi rendah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan uji korelasi Pearson Product Moment. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 55 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu dengan kriteria ibu berusia 20-40 tahun yang memiliki anak tunarungu, lokasi sekolah anak tunarungu pada Sekolah Luar Biasa Bagian B di daerah Jakarta dan Tangerang. Self Efficacy Parenting Task Index (Coleman dan Karraker, 2000) sebagai instrumen pengukur parenting self efficacy dengan nilai validitas .210 sampai dengan .592 dan nilai reliabilitas .845. Sedangkan Parenting Stress Index Short – Form untuk pengukur variabel parenting stress (Abidin, 1998) memiliki nilai validitas .243 sampai dengan .767, dan nilai reliabilitas .917. Hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan dengan nilai korelasi r = -.276 dan nilai p = .048 (p = < .05). Dapat diartikan jika parenting self efficacy ibu dengan anak tunarungu meningkat maka parenting stress menurun.