Determinan Partisipasi Keluarga Berencana Pada Keluarga Pra Sejahtera di Provinsi Sumatera Selatan: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
Main Author: | Febria, Dio |
---|---|
Format: | Article info Identify items published in this section as a(n) application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara
, 2018
|
Online Access: |
http://jurnal.balitbang.sumutprov.go.id/index.php/inovasi/article/view/25 http://jurnal.balitbang.sumutprov.go.id/index.php/inovasi/article/view/25/3 |
Daftar Isi:
- The great number of the population in Indonesia could create several negative impacts such as: health, poverty, unemployment, and crime problems. Family Planning program (FP) has implication in decreasing natality rate in order to enhance social wealth. In 2012, FP participation rate of pre-prosperous family in South Sumatera Province (24%) is greater than that of the prosperous I, II, III, and III+ family. Thus, the purpose of this research is analyzing which factors determining FP participation rate of pre-prosperous family in South Sumatera Province. The research is a quantitative analysis using secondary data from Demographic and Health Survey (DHS) of Indonesia 2012, analysed by logistic regression. The result shows that two variables significantly affecting FP participation rate are the number of children and age of the husband. The number of children is a positive coefficient meaning that number of children (> 2 children), the higher probability of a wife to participate in family planning. Age of husband is a negative coefficient meaning that the younger the husband’s age, the higher probability of a wife to participate in family planning. In contrast, other variables, namely: age of wife, education of wife, wife’s participation in work, residence, size of the ideal family, communication between wife and husband, and number of visits of FP officer do not significantly affect the FP participation rate of wife. Government should socialize FP program for early stage of marriage, so that the pre-prosperous family would participate in the FP program before they have many children. In addition, further research is needed on the effectiveness of the most used contraception (pill and contraceptive injection) on the pre-prosperous family. Keywords: family planning, pre-prosperous family, number of children, age of husband
- Jumlah penduduk yang besar di Indonesia memberikan dampak negatif antara lain, masalah kesehatan, kemiskinan, pengangguran, dan kriminalisasi. Program Keluarga Berencana (KB) memiliki implikasi dalam menurunkan angka kelahiran untuk mensejahterakan masyarakat. Pada tahun 2012, angka partisipasi KB keluarga pra sejahtera di Provinsi Sumatera Selatan yaitu sebesar 24 persen lebih besar dibandingkan keluarga sejahtera I, II, III, dan III+. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor apa saja yang menentukan partisipasi KB pada keluarga pra sejahtera di Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini merupakan analisis kuantitatif, menggunakan data sekunder dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 dengan metode analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua variabel yang berpengaruh signifikan terhadap partisipasi KB pada keluarga pra sejahtera yaitu jumlah anak dan usia suami, dengan nilai koefisien jumlah anak adalah positif yang berarti semakin banyak anak (> 2 anak) maka semakin tinggi peluang istri untuk berpartisipasi KB. Nilai koefisien usia suami adalah negatif yang artinya semakin muda usia suami maka semakin tinggi peluang istri untuk berpartisipasi KB. Sementara variabel lain yaitu: usia istri, pendidikan istri, partisipasi istri dalam bekerja, tempat tinggal, ukuran keluarga ideal, komunikasi suami istri, dan kunjungan petugas KB tidak secara signifikan menentukan tingkat partisipasi KB seorang istri. Pemerintah seharusnya mensosialisasikan program keluarga berencana sejak awal pernikahan, agar keluarga pra sejahtera berpartisipasi KB sebelum memiliki banyak anak. Selain itu, perlu penelitian lebih lanjut terkait efektivitas alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan (pil dan suntik KB) pada keluarga pra sejahtera. Kata Kunci: keluarga berencana, keluarga pra sejahtera, jumlah anak, usia suami