Peningkatan Hasil Belajar Meringkas Teks Tertulis Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS) Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kecamatan Bungkal

Main Author: Listyaningsih, Ninik
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun , 2019
Online Access: https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/WKP/article/view/209
https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/WKP/article/view/209/190
Daftar Isi:
  • Salah satu mata pelajaran yang dianggap paling sulit adalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga anak merasa tidak bisa sebelum mencoba. Berdasarkan data yang ada bahwa sejumlah 45,45% siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kecamatan Bungkal belum memahami konsep Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja, terbukti dari rerata 55,00 dan 45,45% siswa belum mencapai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75, serta adanya data hasil observasi bahwa siswa kurang tertarik terhadap pelajaran mata pelajaran. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan penerapan model Olah Pikir Sejoli (OPS). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dan tiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 45 menit), dan setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara dan jurnal. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: 1) Meningkatkan penguasaan konsep Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja melalui pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS), 2) Mengetahui kemampuan guru dalam upaya merenovasi pelaksanaan mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui pengembangan model pembelajaran, 3) Mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar dapat ditingkatkan dengan pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS). Hal ini dapat dibuktikan adanya kenaikan nilai rerata kelas dalam setiap siklusnya. Masing-masing adalah, pada siklus I 70,45, siklus II 78,64, dan siklus III 85,46. Peningkatan ini juga diikuti dengan kenaikan tingkat ketuntasan belajar yaitu pada siklus I siswa yang dinyatakan tuntas belajar adalah 63,64%, siklus II 81,82% dan siklus III 100%.