PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP ANTI SEKS BEBAS PADA PESERTA DIDIK KELAS IX SMP NEGERI 3 SUNGAI KAKAP

Main Authors: DEWI, SURAHMI, EKA SETIADI, ANANDITA, HERIANSYAH, HERIANSYAH
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unmuhpnk.ac.id/545/1/dewi.pdf
http://repository.unmuhpnk.ac.id/545/
Daftar Isi:
  • Materi sistem reroduksi manusia dalam pembelajaran biologi adalah salah satu materi yang dapat membantu dalam mengembangkan sikap anti seks bebas peserta didik remaja kelas IX. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran biologi materi sistem reproduksi yang dapat mengembangkan sikap anti seks bebas peserta didik. Bentuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu Peserta didik kelas IX SMP Negeri 3 Sungai Kakap sebanyak 104 peserta didik. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan angket. Perencanaan pembelajaran disusun dalam bentuk RPP yang meliputi 3 langkah pembelajaran yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Pembelajaran Biologi materi sistem reproduksi menggunakan metode diskusi. Pemberian nilai moral dalam mengembangkan sikap anti seks bebas tidak tercantum dalam RPP, tetapi terungkap pada wawancara. Hasil pelaksanaan, pemberian pesan atau nilai-nilai moral terdapat pada penjelasan dibagian sub bab kehamilan, menstruasi, dan penyakit sistem reproduksi. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan berdasarkan wawancara. Hasil persentase untuk sikap anti seks bebas peserta didik setelah pembelajaran dapat dilihat berdasarkan aspek biologis yaitu peserta didik mempunyai dorongan untuk menghindari dan mengendalikan diri terhadap seks bebas sebesar yaitu 88,73 %, aspek psikologis yaitu peserta didik mampu menghindari dan mampu menilai perilaku seks bebas sebesar 88,37 % dan aspek sosial yaitu pandangan positif peserta didik terhadap anti seks bebas serta kepatuhan terhadap norma untuk tidak melakukan perilaku seksual sebesar 86,93 %.