AGAMA DAN FENOMENA KEGILAAN
Main Authors: | Utama, I Wayan Budi, Paramita, I Gusti Agung |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Agama dan Kebudayaan Universitas Hindu Indonesia
, 2018
|
Online Access: |
http://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyawretta/article/view/138 http://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyawretta/article/view/138/108 |
Daftar Isi:
- Agama sebenarnya memiliki wajah Janus (ganda), di satu sisi agama bisa berwajah keras dan seringkali menimbulkan banyak korban jiwa. Hal ini terjadi ketika agama digunakan sebagai alat pembenar terhadap tindakan kekerasan oleh kelompok tertentu untuk meniadakan kelompok lain yang berbeda. Di sisi lain agama memiliki wajah melankolis sebagai sesuatu yang sejuk mendamaikan. Dalam hal ini agama sering digunakan sebagai penyembuh terhadap “kegilaan” yang terjadi dalam masyarakat. Di Bali agama menjadi penyembuh terhadap mereka yang mengalami keguncangan jiwa misalnya melalui “malukat” atau “mebayuh”. Agama memberi jalan bagi penebusan dosa seperti dalam upacara “guru piduka”. Agama juga menetralisir mereka yang mengalami trance (kerauhan) pada saat ritual di Pura di Bali. Peristiwa tersebut tadi dalam pandangan psikologi dianggap sedang mengalami “kegilaan”. Tulisan ini menjelaskan peran agama sebagai penyembuh dalam masyarakat Hindu di Bali. Pengumpulan data diakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen. Analisis dan paparan data dilakukan dengan deskriptif interpretatif, melalui pendekatan sosiologi agama.