Daftar Isi:
  • Islam adalah agama yang mempunyai hukum dan ketentuan yang telah ditetapkan. Dalam Islam memuat sejumlah ajaran yang tidak terbatas pada aspek ritual, tetapi juga mencakup aspek peradaban. Meskipun kebanyakan masyarakat Jawa masih menganut agama Hindu, tetapi mereka secara perlahan-lahan bisa menerima dan menganut ajaran Islam tanpa adanya paksaan. Kebanyakan suku Jawa mempercayai bahwa hidup manusia sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa. Selamatan atau upacara yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa yaitu selametan yang berhubungan dengan lingkar kehidupan manusia itu sendiri, misalnya selamatan kelahiran, Tedak Siti (turun tanah), dan tujuh bulan kehamil serta masih banyak lagi yang lainnya. Berangkat dari latarbelakang di atas, muncullah permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana Pelakasanaan Upacara Tedak Siti di Dusun Krajan Desa Sidomukti Kecamatan Mayang dan Relevansinya Dengan Tujuan Dakwah. Bagaimana Pelaksanaan Upacara Tedak Siti di Dusun Krajan Desa Sidomukti Kecamatan Mayang, serta bagaimana makna simbol- simbol yang terkandung dalam upacara Tedak Siti tersebut, dan apakah ada relevansinya makna simbol- simbol upacara dengan tujuan dakwah.Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, interview, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisa data menggunakan Tehnik Analisis Diskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan kesimpulan, yang Pertama, proses Pelakasanaan Upacara Tedak Siti di Dusun Krajan Desa Sidomukti Kec.Mayang sangat sederhana, tidak ada prosesi kurungan ayam dan menaiki tangga, tetapi hanya beberapa jenang dan ritual memilih benda yang dilaksanakan pada waktu itu juga.Mereka melakasankan upacara Tedak Siti (turun tanah) ini sesuai dengan ajaran nenek moyang atau leluhur mereka yang didalamnya terdapat nilai-nilai Islam, meskipun prosesi didalamnya tidak selengkap dengan yang ada pada masyarakat Madura, Aceh, serta daerah lainnya. Kedua, Upacara Tedak Siti yang ada di Masyarakat Dusun Krajan Desa Sidomukti Kec.Mayang sebagian besar mengerti makna simbol-simbol yang mana simbol itu sendiri dapat memberi makna yang positif menurut masyarakat kebanyakan. Mereka menganggap simbol-simbol yang ada di dalamnya adalah simbol pembawa keselamatan terhadap sang dambaan hati. Ketiga, dalam upacara Tedak Siti di dusun krajan desa Sidomukti kecamatan Mayang ini masih relevan dengan tujuan dakwah, hal ini dilaksanakan ketika saat anak masih baru pertama kali mau menginjakkan kaki ke tanah. Secara tidak langsung sang bayi kelak dalam perjalanan hidupnya menjadi orang yang selamat di dunia dan akhirat, serta tetap pada rel agama Islam. Dalam upacara Tedak Siti masih tetap sejalan dengan tujuan dakwah, sehingga upacara dalam sebuah upacara selamatan tidak menyimpang dari tujuan dakwah serta agama.