PENGARUH BAHAN ELEKTRODA TERHADAP KELISTRIKAN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI) SEBAGAI SOLUSI ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN

Main Author: Siregar, Shinta Marito
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: LP2M UMN Al Washliyah , 2018
Online Access: http://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/JP2MIPA/article/view/143
http://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/JP2MIPA/article/view/143/136
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan baterai aki basah yang ramah lingkungan denganmemanfaatkan belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi) sebagai elektrolit dan beberapa logamsebagai pasangan elektroda. Sehingga selain dapat memenuhi kebutuhan energi listrik yangsangat tinggi, penelitian ini juga dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi masalahdalam produksi energi listrik yang selama ini memberikan kontribusi sangat besar terhadapemisi gas rumah kaca.Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang dilakukan diLaboratorium Fisika UMN Al Washliyah. Elektrolit belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi)terlebih dahulu di ekstrak dan disaring dengan filter nomor 40. Pasangan Elektroda (anoda dankatoda) yang digunakan pada penelitian ini yaitu: tembaga:seng; tembaga:aluminium;tembaga:besi; dan tembaga:timah. Masing–masing plat elektroda dipotong dengan ukuran 4,5 x10 cm. Dibuat bak untuk prototipe baterai, dan disusun rangkaian dengan variasi dari masingmasingpasanganelektroda.Untukmengetahuipengaruhdarivariasisetiappasanganelektroda dilakukan pengukuran tegangan dan arus dengan hambatan 5 ohm, sehingga dapat diketahuipasangan elektroda terbaik dalam pemanfaatan belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi) sebagaielektrolit dalam pembuatan baterai aki basah. Hasil pengukuran PH larutan belimbing wuluhsebesar 1,6. Hasil pengujian dengan beberapa pasangan elektroda pada biobaterai, semua lampuLED menyala dan terdapat gelembung gas pada larutan elektrolit, hal ini membuktikan bahwalarutan belimbing wuluh termasuk asam kuat, sehingga merupakan senyawa elektoril kuat. Padapasangan elektroda tembaga-seng nilai tegangannya lebih tinggi dari pasangan elektroda yanglain yaitu sebesar 3 volt dan ini berbanding lurus dengan nilai kuat arus yang dihasilkan sebesar0,6 amper, sedangkan besar tegangan yang paling kecil dihasilkan oleh pasangan elektrodatembaga-timah sebesar 1,5 volt dan kuat arus sebesar 0,3 amper. Hal ini terjadi karena reaksiantara unsur penyusun pasangan logam sebagai elektroda dengan larutan belimbing wuluhsebagai elektrolit. Besar tegangan dan kuat arus yang dihasilkan pada penelitian ini jugatergantung dengan jumlah volume larutan, jumlah pasangan elektroda dan rangkaian yangdigunakan, tetapi dengan perbandingan hasil yang sama.