Hubungan Status Anthropometri Dengan Kadar Glukosa Darah, Kadar HbA1c dan Pola Makan Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Tarik Kabupaten Sidoarjo
Main Authors: | Wulandari, Dwi Suci, Adelina, Rany |
---|---|
Other Authors: | Polkesma |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediagizi/article/view/1584 http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediagizi/article/view/1584/pdf |
Daftar Isi:
- Pendahuluan:Belum adanya batasan IMT ataupun LP bagidiabetesi, padahal diperlukan karena diabetes berisiko lebih tinggi mengalamikegemukan, obesitas dislipidemia, dan hipertensi dibandingkan yang bukan diabetes.Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara status anthropometri dengan kadar glukosa darah, HbA1c dan pola makan pada penderita DM di Puskesmas Tarik Kabupaten Sidoarjo. Metode: Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional.Metode pengambilan sampel adalah consecutive non random sampling dengan jumlah sampel 30 subjek. Alat pengumpul data yang digunakan berupa hasil pemeriksaan laboratorium, data prolanis, form sq-ffq, lembar observasi dan informed consent. Analisis statistik menggunakan non parametrik chi square. Hasil:Sebagian besar subjek dengan status gizi gemuk dan obesitas sentral memiliki kadar glukosa darah sewaktu lebih sebesar 40% dan HbA1c lebih sebesar 36,6%. Presentase subjek yang mengkonsumi makanan dengan IG rendah lebih tinggi daripada yang mengkonsumsi IG tinggi. Terdapat hubungan antara status anthropometri dengan kadar glukosa darah sewaktu serta HbA1c pada penderita DM menunjukkan nilai p-value>0,005. Hubungan antara pola makan dengan status anthropometri, kadar glukosa darah sewaktu dan HbA1c menunjukkan nilai p-value >0,005 untuk semua kategori IG. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan signifikan antara status anthropometri dengan kadar glukosa darah sewaktu, HbA1c, maupun pola makan pada penderita DM. Namun terjadi peningkatan tren terhadap kadar glukosa darah sewaktu dan HbA1c pada subjek dengan IMT gemuk dan LP obesitas sentral.