TEORI DURANTI DALAM TRADISI MENGKET RUMAH MBARU PADA MASYARAKAT KARO
Main Author: | Robert Sibarani, Alemina Br Perangin-angin, |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
LP2M Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
, 2018
|
Online Access: |
http://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/JP2SH/article/view/57 http://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/JP2SH/article/view/57/50 |
Daftar Isi:
- Bahasa dan budaya memiliki ikatan yang kuat, bahasa adalah bagian yang tak terpisah dari budaya,dan budaya diwakilkan melalui bahasa. Linguistik antropologi merupakan bagian dari linguistik yangberhubungan dengan budaya dan orang yang terlibat di dalam budaya itu. Menurut Duranti,linguistik anthropologi mempelajari bahasa dan budaya dengan secara simultan dengan proporsiyang seimbang. Dia menyatakan bahwa Linguistik antropologi memiliki tiga bidang, yaitu;perfomansi, indeksikalitas dan partisipasi. Mengket rumah mbaru adalah salah satu tradisi padamasyarakat Karo. Tradisi mengket rumah mbarumerupakan upacara sukacita sebagai ekspresikesuksesan seseorang dapatmendirikan rumah. Pelaksanan tradisi mengket rumahrumah mbaru adatiga tingkatan yang berbeda berdasarkan pada ukuran pesta yaitu ; Kerja singuda, sumalin jabu,miser-miser jabu, (pesta kecil), Kerja sintengah, mengkah-mengkah-dapur, mengket-dapur, Pindahdapur (pesta menengah), Kerja Sintua, ngerencit, ertukam (pesta besar). Setelah melakukanpenelitian, perfomansi, indeks dan partisipasi dapat ditemukan pada tradisi Mengket rumah mbaru