Daftar Isi:
  • berpikir kritis adalah memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Proses tersebut dilalui setelah menentukan tujuan, mempertimbangkan dan mengacu langsung kepada sasaran merupakan bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah, merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan, dan membuat keputusan ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara efektif dalam konteks dan tipe yang tepat. Pendidikan dalam perguruan tinggi tentunya para mahasiswa dididik untuk selalu memeliki sikap krits. Permasalahan yang dimaksud adalah Bagaimana Hubungan sikap kritis dengan hasil belajar mahasiswa FAI UNIM. Dan hasil belajar itu sendiri adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk: 1) Mengetahui Sikap Kritis. 2) Mengetahui Hasil Belajar. 3) Mengetahui Hubungan Sikap Kritis dengan Hasil Belajar. Berdasarkan bentuknya, penelitian ini mencakup jenis penelitian kuantitatif, metode pengumpulan data menggunakan angkat/kuesioner, tes, observasi dan dokumentasi. Setelah dilakukan analisa mendalam, hasil penelitian menunjukkan : 1) Tingkat Sikap Kritis Mahasiswa termasuk dalam kategori sedang, hal ini dibuktikan bahwa nilai rata-rata hasil tes siswa menjawab benar 15 pertanyaan, dimana nilai tersebut termasuk dalam kategori cukup. 2) tingkat nilai hasil bejar mahasiswa termasuk dalam kategori sedang, hal ini dibuktikan dengan menghitung nilai rata rata ipk terletak antara nilai 3,26 – 3.50, dimana nilai tersebut dalam kategori cukup. 3) Hubungan sikap kritis dengan hasil belajar terdapat hubungan yang cukup, dengan perhitungan yang menghasilkan angka 0,482, yang mana hasil tersebut dikonsultasikan dengan r product moment lebih besar dari r tabel.