Daftar Isi:
  • Remaja adalah salah satu fase pertumbuhan yang rentan berperilaku agresif. Hal tersebut merupakan beberapa faktor mendasar. Yaitu amarah, perubahan kondisi biologis, generasi dan lingkungan. Menurut Elvia Netrasari masih banyak pengurus pondok pesantren dihadapkan pada masalah yang kurang sempurna dalam membangun kebiasaan berperilaku yang santun sesuai dengan ajaran islam. Faktor penyebab munculnya perilaku agresif juga bisa didapat dalam lingkungan keluarga salah satunya adalah pola asuh orang tua yang otoriter. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk: 1) Mengetahui perilaku agresif siswa yang bertempat tinggal di pondok pesantren, 2) Mengetahui perilaku agresif siswa yang bertempat tinggal di luar pondok pesantren, 3) Menganalisis perbandingan perilaku agresif siswa antara yang tinggal di pondok pesantren dengan yang tinggal di luar pondok pesantren. Berdasarkan bentuknya, penelitian ini mencakup jenis penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan instrument angket atau kuesioner, dan observasi. Analisa data terdiri dari uji instrument (uji validitas dan reliabilitas), uji prasyarat analisis (uji normalitas dan homogenitas), dan uji hipotesis/uji beda (uji T). Setelah dilakukan analisis data, hasil penelitian menunjukkan: 1) perilaku agresif siswa Ma Darul Hikmah yang bermukim di pesantren berada pada kategori TINGGI, 2) perilaku agresif siswa MA Darul Hikmah yang nonpesantren berada pada kategori SEDANG, 3) perbandingan perilaku agresif yang bermukim di pesantren dan nonpesantren memiliki perbedaan yang sangat rendah dan tidak signifikan Berdasarkan kesimpulan di atas, saran teoritis bagi peneliti selanjutnya adalah perlu diadakan penelitian mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perilaku agresif siswa. Kemudian untuk membandingkannya dengan menggunakan metode penelitian kualitatif