ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL
Main Authors: | Triwahyuningsih, Ria Yulianti, Prayugi, Ana Nur |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Akademi Kebidanan Panca Bhakti
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://journal.akpb.ac.id/index.php/JK/article/view/57 http://journal.akpb.ac.id/index.php/JK/article/view/57/48 |
Daftar Isi:
- Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan suatu keadaan malnutrisi, dimana ibu hamil mengalami kekurangan gizi/makanan yang berlangsung menahun (kronik). Akibatnya dapat menjadi salah satu faktor penurunan kualitas sumber daya manusia yang akan dilahirkan seperti meningkatkan risiko bayi berat lahir rendah (BBLR). KEK dapat dilakukan deteksi dini dengan cara pengukuran lingkar lengan (LILA) <23,5 cm atau dapat dilakukan dengan perhitungan indeks massa tubuh (IMT) untuk ibu hamil <18,4. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kalitanjung Kota Cirebon pada Desember 2017 dengan jumlah sampel sebanyak 42 responden ibu hamil. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner terstruktur. Pengolahan dan analisis data menggunakan program komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur tidak berisiko sebanyak 24 responden (57,1%), sebagian besar responden hamil ke 2-4 (multipara) sebanyak 26 responden (61,9%), sebagian besar responden berpendidikan SMA sebanyak 22 responden (53,4%), sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan tentang kekurangan energi kronik sebanyak 21 responden (50%) dan sebagian besar responden berpendapatan sedang 26 responden (61,9%). Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan umur (p=0,049), tingkat pendidikan (p=0,031) dan tingkat pengetahuan (p=0,003) dengan kejadian kekurangan energi kronik. Sementara tidak ada hubungan paritas (p=0,144) dan tingkat pendapatan (p=0,156) dengan kejadian kekurangan energi kronik. Berdasarkan penelitian diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk dapat memberikan informasi mengenai deteksi dini kekurangan energi kronik unutk meningkatkan pemahaman ibu sehingga dapat memperbaiki keadaan gizinya.