EFFECT OF ADDITION OF FEED Tenebrio molitor TO THE GROWTH OF QUAIL (Coturnix-coturnix japonica)

Main Authors: I. V., MAHA, ., ELFRIDA, SARJANI, T. M.
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Peternakan Universitas Udayana , 2022
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/mip/article/view/97180
https://ojs.unud.ac.id/index.php/mip/article/view/97180/48060
Daftar Isi:
  • The study aimed to determine the effect of adding Tenebrio molitor to the growth of quail (Coturnix-coturnix ja- ponica). The research approach is quantitative. This type of experimental research with a a completely randomized design (CRD) consisted of 4 treatments and 5 repetitions. The treatments used were P0 (control), P1 (larvae eating vegetable waste), P2 (larvae eating fish waste), P3 (larvae eating vegetable + fish waste). The parameters in this stu- dy were quail consumption, quail growth, and quail egg weight. The data were analyzed using the Two-way ANOVA test and Duncan’s Advanced Real Distance test at a significant level of 0.05. The results showed that the growth of quail did not interact between the feeding factor of Tenebrio molitor larvae that ate organic waste and the quail age factor, namely Fcount (1.47) < Ftable (1.88). From the results of the study, it can be concluded that the most optimal feed is P3 (larvae eat vegetable + fish waste) seen from the growth of quail, quail consumption, and quail egg weight.
  • Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan pakan Tenebrio molitor terhadap pertumbuhan burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica). Pendekatan pada penelitian berupa pendekatan kuantitatif. Jenis pe- nelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 5 pengulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 (kontrol), P1 (larva memakan limbah sayur) , P2 (larva memakan limbah ikan), P3 (larva memakan limbah sayur+ikan). Parameter dalam penelitian ini adalah konsumsi burung puyuh, pertumbuhan bu- rung puyuh dan bobot telur burung puyuh. Data dianalisis menggunakan uji Anova Dua Jalur (two way) dan uji lanjut jarak nyata Duncan pada taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan burung puyuh tidak adanya interaksi antara faktor pemberian larva Tenebrio molitor yang memakan limbah organik de- ngan faktor usia burung puyuh yaitu Fhitung (1,47) <Ftabel (1,88). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pakan yang paling optimal adalah P3 (larva memakan limbah sayur+ikan) dilihat dari pertumbuhan burung puyuh, konsumsi burung puyuh dan bobot telur burung puyuh.