EFISIENSI PEMASARAN BABI BALI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI DI DAERAH MARGINAL
Main Authors: | I W., Sukanata, Parimartha, I K. W., Putri, B. R. T. |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Peternakan Universitas Udayana
, 2019
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/mip/article/view/57709 https://ojs.unud.ac.id/index.php/mip/article/view/57709/33704 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini di Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem, danKecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung, dari bulan Juni hingga Oktober 2018, dengan tujuan untukmenganalisis sejauh mana efisiensi pemasaran babi bali di daerah marginal. Jenis data yang digunakan adalah datakuantitatif dan data kualitatif yang bersumber dari data primer. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara,dan dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap 100 orang perternak, 20 orang pedagang perantara yang terdiriatas 5 penyotek (informan), 5 pengepul, 5 pedagang antar daerah, dan 5 pedagang pembuat babi guling. Efisiensipemasaran dilihat dari struktur pasar, saluran pemasaran, farmer’s share, margin pemasaran, dan rasio keuntunganterhadap biaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pemasaran babi bali yang dihasilkan di daerahpenelitian kurang efisien. Ada empat saluran pemasaran babi bali dengan struktur pasar bersaing tidak sempurna(oligopsoni). Rata-rata farmer’s share dari keempat saluran pemasaran hanya 61,41%. Margin pemasaran diantaralembaga-lembaga pemasaran juga kurang merata, yaitu berkisar antara 0,94%-37,5% dari harga di konsumen.Rasio keuntungan terhadap biaya diantara lembaga-lembaga pemasaran mencapai 172,73% - 700%, sedangkanyang dicapai peternak berkisar antara 15,16%-24,02%.
- The research was conducted in Gerokgak, Abang, and Nusa Penida Districth from June to October 2018, withthe aims to determine the marketing efficiency of bali pig. Types of data used were quantitative and qualitative data,which were sourced from the primary data. Data were collected through observation, interviews, and documentation.Interviews was conducted with 100 farmers, 20 middleman consisting of 5 “penyotek (informant)”, 5 “pengepul(collectors)”, 5 inter-regional traders, and 5 grilled pig producers. The marketing efficiency were determined bymarket structure, marketing chanel, farmer’s share, marketing margin, and profit cost ratio. The results of thisstudy indicate that the marketing system of bali pig is less efficient. There are four chanels in bali cattle marketingwith imperpectly market structure (oligopsony). Average of the farmer’s share from the fourt chanels are 61,41%.While the marketing margin of the marketing agencies were uneven with the range of 0,94%-37,5% of the consumerprice. The profit-cost ratio achieved by the marketing agencies are 172,73% - 700%, however, that achieved byfarmers are an average of only 48.43%.