Kualitas Kehidupan Kerja Dan Harga Diri Berbasis Organisasi Dengan Keterikatan Kerja Pns Pemerintah Kota Palangka Raya
Main Authors: | Matulessy, Andik 0; Fakultas Psikologi universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, 0, Aprilina 0; Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya; Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Palangka Raya, Rini, Rr. Amanda Pasca; Fakultas Psikologi universitas 17 Agustus 1945 Surabaya |
---|---|
Other Authors: | Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya |
Format: | Article info Survey application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Muhammadiyah Jember
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/INSIGHT/article/view/apl http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/INSIGHT/article/view/apl/1608 http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/INSIGHT/article/downloadSuppFile/apl/57 |
Daftar Isi:
- Keterikatan kerja merupakan kondisi pikiran yang positif dan memuaskan terkait dengan pekerjaan yang dicirikan adanya vigor, dedication dan absorption. Keterikatan kerja dapat dipengaruhi oleh kualitas kehidupan kerja sebagai faktor job resource dan harga diri berbasis organisasi sebagai faktor personal resource. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan kualitas kehidupan kerja dan keterikatan kerja. (2) hubungan harga diri berbasis organisasi dan keterikatan kerja. (3) hubungan kualitas kehidupan kerja melalui harga diri berbasis organisasi terhadap keterikatan kerja. Sampel dalam penelitian ini adalah PNS yang bekerja di instansi Pemerintah Kota Palangka Raya sebanyak 244 orang. Analisa data menggunakan teknik analisis jalur yang diolah dengan bantuan program SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan (1) kualitas kehidupan kerja secara langsung tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterikatan kerja dengan nilai nilai t hitung sebesar 1,311 dan signifikansi sebesar 0,191 (p > 0,05). (2) Harga diri berbasis organisasi secara langsung memiliki pengaruh sangat signifikan terhadap keterikatan kerja dengan nilai t hitung 9,616 dan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,01). (3) Kualitas kehidupan kerja secara tidak langsung memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterikatan kerja melalui harga diri berbasis organisasi dengan nilai pengaruh tidak langsung sebesar 0,332. Implikasi dari penelitian ini pemerintah kota Palangka Raya perlu mempertahankan atau meningkatkan kualitas kehidupan kerja sebagai sarana untuk menjaga harga diri berbasis organisasi agar pegawai tetap memiliki keterikatan terhadap pekerjaannya.