HUBUNGAN RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR BAYI (BBLB) DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 2-5 TAHUN DI DESA TAKMUNG

Main Authors: Putri, Ni Wayan Aprilia Astariani, Andayani, Ni Luh Nopi, Antari, Ni Komang Ayu Juni, Adiputra, Luh Made Indah Sri Handari
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA) , 2020
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/mifi/article/view/50843
https://ojs.unud.ac.id/index.php/mifi/article/view/50843/35417
Daftar Isi:
  • Setiap anak lahir dengan kemampuan yang berbeda-beda. Setiap anak dengan keistimewaannya masing-masing tidak pernah lepas dari masalah, utamanya pada anak usia dini atau yang sering disebut dengan golden age. Di  Indonesia  sekitar  5-10% anak mengalami  keterlambatan  perkembangan. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor yang menyebabkan keterlambatan tumbuh kembang anak. Oleh  karena  itu  tumbuh  kembang  anak harus di deteksi sejak dini. Tujuan  penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara riwayat berat badan lahir dengan perkembangan motorik halus anak usia 2-5  tahun di Desa Takmung. Penelitian ini menggunakan metode observasional analytic dengan  desain  cross sectional.  Sampel  penelitian  diambil  secara consecutive sampling dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 59 orang. Untuk menilai perkembangan motorik halus anak digunakan form penilaian Denver Development  Screening  Test  II (DDST II).Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel memiliki berat badan lahir normal sebanyak 49 orang (83.1%) dan sebagian besar sampel memiliki perkembangan motorik perkembangan motorik halus yang normal sebanyak 36 orang (73.5%). Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square didapatkan nilai p=0.001 (p<0.05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara riwayat berat badan lahir bayi (BBLB) dengan perkembangan motorik halus anak usia 2-5 tahun di Desa Takmung. Kata kunci: berat badan lahir, motorik halus, golden age.
  • Setiap anak lahir dengan kemampuan yang berbeda-beda. Setiap anak dengan keistimewaannya masing-masing tidak pernah lepas dari masalah, utamanya pada anak usia dini atau yang sering disebut dengan golden age. Di  Indonesia  sekitar  5-10% anak mengalami  keterlambatan  perkembangan. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor yang menyebabkan keterlambatan tumbuh kembang anak. Oleh  karena  itu  tumbuh  kembang  anak harus di deteksi sejak dini. Tujuan  penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara riwayat berat badan lahir dengan perkembangan motorik halus anak usia 2-5  tahun di Desa Takmung. Penelitian ini menggunakan metode observasional analytic dengan  desain  cross sectional.  Sampel  penelitian  diambil  secara consecutive sampling dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 59 orang. Untuk menilai perkembangan motorik halus anak digunakan form penilaian Denver Development  Screening  Test  II (DDST II).Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel memiliki berat badan lahir normal sebanyak 49 orang (83.1%) dan sebagian besar sampel memiliki perkembangan motorik perkembangan motorik halus yang normal sebanyak 36 orang (73.5%). Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square didapatkan nilai p=0.001 (p<0.05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara riwayat berat badan lahir bayi (BBLB) dengan perkembangan motorik halus anak usia 2-5 tahun di Desa Takmung. Kata kunci: berat badan lahir, motorik halus, golden age.