REALITAS KONDISI SOSIAL BUDAYA, PROSES PENCAPAIAN PEKERJAAN DAN PENDAPATAN DALAM KONTEKS EKONOMI KETENAGA KERJAAN
Main Author: | S., Syawaluddin |
---|---|
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
IAIN Sultan Amai Gorontalo
, 2014
|
Online Access: |
http://www.journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab/article/view/338 http://www.journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab/article/view/338/256 |
Daftar Isi:
- Menurut Barth (1999) kelompok etnik tidak selalu merupakan suatu tribe yang sederhana dengan budaya yang tersusun rapi serta wilayah teritorial yang definitif serta mudah dibedakan batas-batasnya satu sama lain. Batas kelompok etnik yang paling penting menurut Barth adalah batas-batas sosial, bukan teritorial. Kelompok etnik lebih didasarkan kepada pernyataan dan pengakuan yang berkesinambungan mengenai identifikasi dirinya. Seseorang diidentifikasi sebagai warga suatu kelompok etnik apabila dia memiliki kriteria yang sama dalam penilaian dan pertimbangan mengenai batas-batas sosial tadi. Garis pembatas itu antara lain adalah ideologi etnik, seperti nama kelompok, kepercayaan (mitologi) terhadap keturunan dan asal-usul. Selain itu ada juga karakteristik untuk memudahkan pembedaan seperti dialek bahasa, ekologi kehidupan ekonomi, budaya material, organisasi sosial, agama, dan gaya hidup.