PERAN KURIKULUM PENGKADERAN PMII UIN SUNAN KALIJAGA DALAM PEMBENTUKKAN KARAKTER MAHASISWA

Main Author: Bustomi, Ahmad
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Institut Agama Islam Imam Ghozali , 2018
Online Access: http://ejournal.iaiig.ac.id/index.php/amk/article/view/52
http://ejournal.iaiig.ac.id/index.php/amk/article/view/52/69
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi kemunculan organisasi ekstra kampus yang memiliki gagasan yang bertentangan dengan pancasila sebagai ideologi negara dan sistem demokrasinya yang menurut peneliti sangat mengancam keutuhan NKRI. Disisi lain banyak berita di berbagai media yang memunculkan kerancuan- kerancuan antara misi Islam yang menjadi spirit organisasi mahasiswa Islam dengan praktik para kader di lapangan seperti tauran antar mahasiswa Islam, perusakan terhadap kampus atau fasilitas-fasilitas umum. Kurikulum perkaderan menjadi hal yang paling pokok untuk dikaji lebih, mengingat dari sanalah akan terlihat arah gerakan mahasiswa ini berjalan, latar belakangnya serta spirit berorganisasinya. Oleh karena penting untuk dikaji terutama terkait peran kurikulum pengkaderan PMII UIN Sunan Kalijagadalam pembentukkan karakter mahasiswa. Pemilihan organisasi di sekitar UIN Sunan Kalijaga dipilih dikarenakan pertama letaknya di Yogyakarta yang banyak menjadi tempat berdirinya organisasi-organisasi kemahasiswaan dan UIN Sunan Kalijaga sendiri memiliki iklim oganisasi yang massif. PMII yang merupakan salah satu organisasi yang eksistensinya tidak diragukan lagi dan menghegemoni di berbagai perguruan tingi Islam menjadi penting untuk dikaji lebih dalam mengenai peran kurikulum pengkaderannya dalam membentuk karakter kader Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran organisasi mahasiswa Islam ekstra kampus dalam pembentukan karakter mahasiswa dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian (informan) yang yaitu Sofiullah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Milles Huberman dengan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Implementasi kurikulum pengkaderan secara umum sama dengan metode memiliki MOT/Instruktur/Pemandu sebagai perangkat pegkaderan yang bertugas memandu jalannya pembelajaran di kelas, pemateri yang lebih mengutamakan diambil dari alumni organisasinya, tempatang jauh dari hiruk pikuk kota, fasilitas kamar dan ruang belajar memadai dan kondusif untuk belajar serta metode belajar yang terdiri dari metode ceramah, tanya jawab, dialog, serta diahiri dengan forum group discussion/small group discussion. Kedua, peran kurikulum memunculkan 10 karakter, yaitu religius, toleransi, disiplin, demokratis, semangat kebangs, cinta tanah air, bersahabat/komunikatif, peduli sosial, peduli lingkungan dan tanggug jawab. memerangi kebodohan dan keterbelakangan serta pembebasan melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan. Ada beberapa hal yang mesti menjadi perhatian bersama dalam upaya membumikan dakwah di era kini, yaitu dengan cara menyeimbangkan antara peluang dan tantangan dakwah melalui media internet. Peluang tersebut diantaranya adalah sifat internet yang dapat menjangkau dengan luas dan murah; semakin meningkat pengguna internet setiap tahunnya; dan kesempatan bagi komunikator dakwah untuk berkreatifitas dalam berdakwah. Sedangkan tantangannya ialah masih banyak komunikator dakwah yang belum bisa memaksimalkan dan meningkatkan SDM nya dalam penggunaan internet; Kurangnya pengetahuan atau pemahaman tentang aturan yang berkaitan dengan penggunaan media internet; dan masih kurangnya ketertarikan para pengguna internet terhadap aplikasi maupun konten-konten dakwah.Kata Kunci: Dakwah, Internet, Peluang dan Tantangan