Daftar Isi:
  • Pengaruh perkembangan zaman serta aktivitas sosial masyarakat khususnya di Mentawai yang selalu bergantung pada alam dan ikatan kebudayaan suku adat, yang tidak bisa lepas dari kegiatan perburuan, pengelolaan hutan untuk perdagangan merupakan sebagian ancaman negatif terhadap aspek ekologis yakni penurunan luas hutan alam, kerusakan habitat dan perubahan komposisi satwa liar. Hal ini menimbulkan resiko, kepunahan atau gangguan kelangsungan hidup beberapa spesies dari flora dan fauna yang terdapat di Mentawai. Penelitian tentang Amphibia yang ditemukan di Desa Saureinu Kecamatan Sipora Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai, telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui spesies Anura yang ada di kebun coklat, hutan, sungai dan persawahan. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 10 Agustus sampai 10 September 2015. Penelitian dilakukan dengan metode visual acounter survey (VES) yakni pengamatan berjalan dan survei langsung terhadap spesies Anura yang didapatkan di lokasi dan disertai dengan pengukuran beberapa karakter morfologi dan pembuatan deskripsi. Pengamatan dilakukan pada empat habitat yakni kebun coklat, hutan, sungai dan persawahan. Hasil penelitian ini adalah didapatkan 7 spesies dari 108 individu yang terdiri dari satu ordo yaitu Anura dengan dua famili yaitu Ranidae (Hylarana chalconota, Hylarana parvaccola, Hylarana nicobariensis). Dicroglossidae (Fajervarya cancrivora, Fajervarya limnocaris, Limnonectes blytii, Limnonectes kuhlii). Suhu yang diukur di Desa Saureinu Kecamatan Sipora Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah berkisar 30oC dan kelembaban berkisar 100%.