Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan bencana Tubo Belerang yang dialami masyarakat Nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa bentuk Mitigasi dan Adaptasi Masyarakat Nelayan di Kenagarian Bayur. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat Nelayan yang ada di Kenagarian Bayur. Penerapan sampel responden dalam penelitian ini memakai teknik Proporsional Random Sampling dengan besarnya sampel 15% dari 663 menjadi 99,45. Teknik analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif yaitu digunakan analisis statistik berupa formula persentase dan analisis kedua menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian yang pertama menunjukan kegiatan mitigasi masyarakat nelayan sebagai berikut yaitu 1) waspada terhadap gejala perubahan kondisi air danau, agar dapat diambil tindakan sebelum terjadinya kematian ikan, 2) bila terjadi gejala tubo belerang/ umbalan/upwelling segera lakukan pemindahan ikan budidaya ketempat yang lebih aman seperti kolam air deras atau kolam penampungan , 3) apabila kondisi cuaca kurang baik atau permukaan air danau tidak beriak, maka KJA yang masi kosong agar ditunda melakukan penebaran bibit, 4) Mengatur padat tebar benih ikan di KJA maksimal 3.000 ekor perpetak KJA dengan ukuran KJA 5x5 meter, 5) menerapkan peraturan penempatan KJA dengan jarak minimal 100 meter dari pinggir danau dan kedalaman air diatas 20 meter, 6) tidak membuang ikan yang mati keperairan danau tetapi menguburnya di darat. Bentuk adaptasi masyarakat nelayan sebagai berikut:1)Mengalihkan pekerjaan kedarat.2)Melakukan pembersihan seperti membuang sisa ikan yang telah mati.3)Memindahkan isi KJA ke kolam-kolam kecil.4)Memberikan pakan terapung bukan yang terbenam.5)Melakukan penundaan pemasukan bibit sampai kondisi air kembali bersih.6)Melakukan pergeseran masa pemasukan bibit.