An Analysis Utterances Used By English Teacher In Clasroom Interaction at SMP Pertiwi 2 Padang
Main Author: | Annisah, Annisah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/9528/1/13040083%20ANNISAH%20oke.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/9528/2/ABSTRAK%20-%202020-08-13T090511.501.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/9528/3/CHAPTER%201.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/9528/4/REFERENCES%20-%202020-08-13T091003.014.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/9528/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bahasa guru ketika mendisiplinkan siswa dalam proses pembelajaran. Topik ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa pada umumnya siswa kurang peduli terhadap aturan guru yang ada di dalam kelas. Siswa juga kurang serius dalam belajar bahkan sebagian besar dari mereka suka menyontek atau tidak serius dalam mengerjakan tugas. Peneliti mempertanyakan dua masalah, bentuk bahasa guru dalam mendisiplinkan dan fungsi bahasa guru tersebut. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan etnografi. Penelitian dilakukan terhadap dua orang guru sebagai informan dengan mata pelajaran bahasa inggris. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik rekam dengan video serta interview terhadap gurunya. Analisis data dilakukan dengan berbagai bentuk, yaitu deskripsi secara umum, analisis pemberian nama/tematik, dan interpretasi secara sosial dan budaya. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga bentuk bahasa yang digunakan guru, yaitu deklaratif, imperatif dan introgatif. ditemukan struktur bahasa guru sangat tergantung pada topik wacana yang merupakan konteks dari wacana tersebut sehingga dari ketiga bentuk bahasa tersebut ditemukan pula tujuah fungsi bahasa, yaitu instruksi, nasehat atau saran, menyindir, bertanya, melarang, komentar dan marah. Praktek bahasa guru dalam menyampaikan tugas lebih terfokus pada bagaimana guru menggunakan bahasa dalam konteks sosial di dalam kelas, sehingga praktek yang ditemukan berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Juga ditemukan dari ketiga bentuk bahasa dalam berkomunikasi, hanya imperatif yang lebih mampu mendisiplinkan kelas. Karena siswa lebih patuh jika seorang guru tersebut memberikan instruksi kepada mereka dengan intonasi yang tinggi pula. Bentuk bahasa inilah yang sering dilakukan guru di sekolah tersebut untuk menyesuaikan dengan kondisi siswa disana.