Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatar belakangi karena masyarakat Mentawai khususnya Desa Saliguma dikenal dengan sifat budaya yang baik dari segi adat-istiadat, hukum adatnya, serta norma-norma, etika, serta nilai-nilai sosial masih tetap dipertahankan dan dipelihara di dalam hidup bermasyarakat. Namun, belakangan ini masyarakat Desa Saliguma lebih dikenal dengan istilah “Luak Kolui atau Married Insident”. Perkembangan daerah disertai masuknya arus globalisasi di daerah tersebut membawa banyak pengaruh positif misalnya dengan adanya arus komunikasi dan informasi yang mudah dan cepat remaja dapat berkarya dan berprestasi lebih. Akan tetapi banyak remaja yang terjerumus ke dalam perilaku menyimpang sebagai akibat ketegangan sosial dan tidak diimbangi dengan pengawasan penuh terhadap para remaja yang ada di Desa Saliguma serta tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perkembangan daerah tersebut. Akhirnya banyak remaja yang melakukan hubungan seksual mulai dari pegangan tangan, ciuman, necking, petting, sampai hubungan intim. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan bentuk perilaku seks bebas (free sex) remaja di Desa Saliguma Kecamatan Seberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai. (2) Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku seks bebas (free sex) remaja di Desa Saliguma Kecamatan Seberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai, kedudukan remaja dalam analisis penelitian ini yaitu remaja yang berusia berkisar antara 14-21 tahun.(Sofyan, 2008:23). Teori yang digunakan adalah teori anomi yang berasumsi bahwa penyimpangan adalah akibat dari adanya berbagai ketegangan dalam struktur sosial sehingga ada individu yang mengalami tekanan, Tindak immoral ini disebabkan kurang terkendalinya rem-rem psikis, melemanhya sistem pengontrol diri, belum atau kurangnya pembentukan kharakter pada usia prapuber, usia puber adolesens (Kartono, 2006:193). Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif untuk mengembangkan masalah yang diteliti dan subjek penelitian diambil secara purposive sampling berjumlah 17 informan penelitian. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan sebagaimana dalam tipe deskriptif yaitu (1). Pengumpulan data, (2). Reduksi data, (3). Penyajian data, (4). Penarikan kesimpulan. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Saliguma Kecamatan Siberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Bentuk perilaku seksual yang dilakukan oleh remaja: Bersentuhan (touching), Berciuman (kissing), Bercumbu (petting), Berhubungan intim. 2.Faktornya adalah (1). Imitasi Teman, (2). Pengaruh Media Massa/Televisi, (3). Disharmoni Keluarga, (4). Ingin Tahu dan Coba-coba, 5. Kebiasaan (Habit).