Pilihan Jodoh Anak Oleh Orang Tua (Studi Kasus: Keluarga di Nagari Koto Taratak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan)
Daftar Isi:
- Perkawinan diawali oleh sebuah proses, proses pertama yang dilakukan dalam perkawinan adalah pemilihan jodoh (mate selection). Pemilihan jodoh di Nagari Koto Taratak ditentukan oleh orang tua. Orang tua menjadi sentral utama dalam pemilihan jodoh anaknya, sementara anak pada saat ini tidak mau dipilihkan jodoh oleh orang tua. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan alasan orang tua memilihkan jodoh untuk anaknya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pilihan rasional oleh James S. Coleman bahwa tindakan perseorangan mengarah kepada suatu tujuan dan tujuan itu ditentukan oleh nilai atau pilihan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan tipe deskriptif pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi non partisipasi dan wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini sebanyak 23 orang diantaranya Wali Nagari, Sekretaris Nagari, Kepala Kampung, 13 orang tua yang menjodohkan anaknya dan 7 orang anak yang telah dijodohkan oleh orang tuanya yang ada di Nagari Koto Taratak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan interaktif yang dikembangkan oleh Mathew Milles dan Huberman Temuan di lapangan menunjukkan bahwa alasan orang tua menjodohkan anak mereka adalah 1) kebahagiaan anak, dimana orang tua berharap anak dapat bahagia dengan pilihan jodoh yang memiliki asal-usul jelas ; 2) Pengalaman masa lalu orang tua, dimana orang tua telah mengalami perjodohan sebelumnya dan anak mereka terdahulu yang dijodohkan; 3) calon menantu yang memiliki pekerjaan tetap dan latar belakang pendidikan, dimana pekerjaan yang tetap akan menghasilkan pemasukan dan dapat menjamin terpenuhi kebutuhan anak. Orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi memiliki kesempatan untuk memiliki pekerjaan yang baik. Jika anak memilih pasangan sendiri orang tua khawatir anak akan salah pilih pasangan hidup.