Morfologi Tumbuhan Paku Pirrosia lanceolata (L.) Farw. Pada Lokasi Yang Berbeda
Daftar Isi:
- Tumbuhan paku Pirrosia lanceolata (L.) Farw. membutuhkan lingkungan tertentu untuk kelangsungan hidupnya. Lingkungan juga berpengaruh terhadap terjadinya variasi pada suatu tumbuhan, variasi morfologi tumbuhan dapat disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan, seperti suhu, intesitas cahaya, kelembaban udara, kelembaban tanah dan pH tanah. Selain itu kondisi lingkungan juga berpengaruh terhadap morfologi tumbuhan paku, adapun kondisi lingkungan yang mempengaruhi tumbuhan paku Pirrosia lanceolata (L.) Farw. salah satunya adalah debu dan asap kendaraan bermotor yang menempel pada permukaan daun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan bentuk morfologi tumbuhan paku Pirrosia lanceolata (L.) Farw. pada fase sporofit yang dilakukan di stasiun I (Indarung), stasiun II (Sitinjau Laut) dan stasiun III (Alahan Panjang) dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Oktober 2017, menggunakan metode purposive sampling dengan cara survei dan pengoleksian langsung. Dalam pengamatan dan pengambilan sampel berdasarkan stasiun, dimana sampel diamati secara acak terpilih yaitu pengamatan dilakukan terhadap tumbuhan paku yang mengalami perubahan morfologi kemudian dikarakterisasi morfologi vegetative (daun). Hasil penelitian yang telah dilakukan di Indarung, Sitinjau Laut dan Alahan Panjang didapatkan hasil bahwa pada organ tumbuhan paku Pirrosia lanceolata (L.) Farw. yang bersifat kuantitatif setelah dilakukan uji T-test tidak terdapat perbedan yang signifikan, sedangakan pada organ tumbuhan paku Pirrosia lanceolata (L.) Farw. yang bersifat kualitatif didapatkan hasil terjadi perbedan yang nyata pada beberapa organ. Yaiu warna daun, ada tidaknya rambut pada tangkai daun dan bentuk susunsn sori. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bentuk morfologi tumbuhan paku Pirrosia lanceolata (L.) Farw. pada fase sporofit yang dilakukan di stasiun I (Indarung), stasiun II (Sitinjau Laut) dan stasiun III (Alahan Panjang) yaitu warna daun, ada tidaknya rambut pada tangkai daun dan bentuk susunan sori. Kemudian faktor fisika lingkungan pada tumbuhan paku Pirrosia lanceolata (L.) Farw. di Indarung, Sitinjau Laut dan Alahan Panjang masih mendukung untuk kehidupan tumbuhan paku Pirrosia lanceolata (L.) Farw.