Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah Cabang Talamau Pasaman Barat
Main Author: | Syakriadi, Syakriadi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/9331/1/10020191%20SYAKRIADI.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/9331/2/ABSTRAK%20-%202020-07-22T140142.474.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/9331/3/BAB%20IV%20%287%29.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/9331/4/DAFTAR%20PUSTAKA%20-%202020-07-22T140225.631.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/9331/ |
Daftar Isi:
- Pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Latar belakang berdirinya Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah Cabang Talamau Kabupaten Pasaman Barat, serta perkembangan Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah dari tahun 1993 sampai 2010. Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mendeskripsikan Latar belakang Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah tahun 1936, sedangkan tujuan khususnya adalah mendeskripsikan perkembangan Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah dari tahun 1993 sampai 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah dengan langkah-langkah sebagai berikut, heuristik yaitu pengumpulan data. Kritik sumber yaitu melakukan pengujian terhadap keaslian dan kesahian data. Interpretasi yaitu memahami makna dan menafsirkan informasi yang telah terkumpul. Historiografi yaitu penulisan hasil penelitian dalam bentuk ilmiah atau skripsi. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah, berdirinya Madrasah dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yakni para tokoh Muhammadiyah melihat beberapa hal yaitu terlalu rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, telah tercampurnya pemahaman keagamaan masyarakat kepada Tahyul Bid’ah Khurafat, pendidikan yang dikelola oleh Belanda tidak mementingkan ilmu agama, pendidikan surau yang berkembang dalam masyarakat hanya terfokus pada ilmu agama saja, banyak terjadi hal-hal yang bertentangan dengan agama seperti sabung ayam, judi, tawuran dan gerakan Muhammadiyah telah berkembang di Sei Jernih tetapi lembaga pendidikanya belum ada. Perkembangan Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah yaitu: dapat dilihat dari jumlah guru yang telah mengajar di Madrasah tersebut sedangkan untuk santri sudah dapat terlihat perkembangannya dari tahun 1993 yaitu berjumlah 133 santri. Untuk kurikulum Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah menggunakn 3 kurikulum (Kemenag, Diknas, Dikdasmen). Sedangkan sarana dan prasarana sudah menunjukkan yang baik seperti adanya 8 ruangan belajar, sebuah labor komputer, adanya labor keterampilan otomotif di bangun pada tahun 2010, dan Masjid sebagai tempat sholat berjema’ah.