Daftar Isi:
  • Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan di Indonesia yang belum mampu teratasi hingga saat ini. Terbatasnya lapangan pekerjaan dan semakin sempitnya lahan pertanian menjadi faktor pendorong meningkatnya angka kemiskinan. Salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan yaitu dibentuknya KUBE (Kelompok Usaha Bersama). KUBE merupakan suatu bentuk kelompok dimana anggotanya terdiri dari 7 hingga 15 orang dan bahkan ada yang mencapai 100 orang. Salah satu KUBE adalah yang ada di Nagari Solok Ambah, KUBE di Nagari Solok sudah ada sejak tahun 2016. Terdiri dari 11 kelompok, namun pada perjalanannya, pada tahun 2017 KUBE mulai tidak berjalan dengan baik. Dari 11 kelompok KUBE yang ada, hanya tersisa 7 kelompok KUBE yang memiliki hewan ternak. Penelitian ini telah dilaksanakan tentang implementasi kube dalam program penanggulangan kemiskinan di Nagari Solok Ambah Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan implementasi KUBE dalam menanggulangi kemiskinan di Nagari Solok Ambah, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Agustus sampai September 2018 di Nagari Solok Ambah Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung.Teori yang digunakan untuk mengkaji masalah ini adalah teori Robert K. Merton. Sedangkan metode penelitiannya menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk mengumpulkan data digunakan metode observasi, wawancara dan studi dokumen. Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang. Analisis data yang digunakan adalah model analisis data kualitatif dari Miles dan Huberman. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai implementasi KUBE dalam program penanggulangan kemiskinan di Nagari Solok Ambah Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung, ditemukan bahwa dari 11 kelompok KUBE diberikan uang sebesar 20juta rupiah. Kemudian uang tersebut digunakan untuk membeli 2 ekor sapi, dan sisanya untuk keperluan pembuatan kandang dan keperluan untuk sapi tersebut. Namun, pada 2017 KUBE yang ada di Nagari Solok Ambah tidak berjalan efektif, hal ini dapat terlihat dari kelompok KUBE yang telah menjual dan menyembelih hewan ternak mereka. Kelompok menjual dan menyembelih hewan ternak mereka disebabkan karena kurangnya rasa tanggung jawab dan rasa malas anggota kelompok dalam memelihara hewan ternak, dan kurangnya pengetahuan anggota kelompok tentang pemeliharaan hewan ternak. Hal ini disebabkan karena pemdamping yang tidak mendampingi kegiatan KUBE dan tidak memberikan pelatihan kepada kelompok KUBE. Sehingga tidak sesuai dengan apa yang di targetkan oleh pemerintah, yaitu pemerintah mengharapkan masyarakat dapat memelihara hewat ternaknya dengan baik. Kata Kunci : Kemiskinan, KUBE, Penyebab Tidak Berjalannya KUBE