Daftar Isi:
  • Penelitian ini didasarkan karena adanya pelaksanaan program fullday school di SMA PGRI 1 Padang yang dibuat untuk meningkatkan kemampuan akademik peserta didik. Proses pelaksanaan program ini dimulai dari jam 07.00-15.30 WIB. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan akademik peserta didik di sekolah. Oleh dikarenakan, waktu belajar peserta didik yang lebih lama dari biasanya memungkinkan bisa membuat kebiasaan belajar peserta didik berubah dari yang sebelumnya. Kebiasaan belajar peserta didik yang berubah bisa mempengaruhi pada hasil belajar peserta didik. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan positif dan signifikan antara fullday school, kebiasaan belajar dan hasil belajar fisika peserta didik. Sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi kelas XI IPA SMA PGRI 1 Padang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket. Statistik yang digunakan yaitu korelasi Pearson Product Moment (PPM) dan berganda. Berdasarkan hasil pengujian signifikan pada uji t untuk hipotesis (1 dan 2) diperoleh harga ttabel dengan taraf kesalahan 5% yaitu sebesar sedangkan harga thitung untuk angket fullday school dan kebiasaan belajar sebesar 1,517 dan 3,042. Hal ini berarti untuk hipotesis pertama, yaitu thitung < ttabel sehingga tidak terdapat hubungan yang signifikan fullday school terhadap hasil belajar fisika. Hipotesis kedua, yaitu thitung > ttabel sehingga terdapat hubungan yang signifikan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar fisika. Selanjutnya, uji signifikan hipotesis ketiga didapatkan Fhitung sebesar 4,650, Ftabel sebesar 3,165 pada taraf signifikansi 5%. Karena Fhitung>Ftabel artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel terhadap hasil belajar fisika peserta didik.