Konflik Tokoh Dalam Novel Cahaya Bila Waktu Berbicara Karya Gol A Gong
Main Author: | Hayatul, Ihsan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8617/2/Hayatul%20Ihsan%2015080139%20%20skripsi%20ful.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8617/1/ABSTRAK.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8617/3/BAB%20V%20Kesimpulan.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8617/4/KEPUSTAKAAN.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8617/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatar belakangai masalah penukaran anak oleh dokter yang bernama Bagaskara yang menimbulkan konflik serta untuk mengetahui konflik tokoh dalam novel Cahaya Bila Waktu Berbicara karya Gol A Gong. Penelitian ini difokuskan pada konflik tokoh dalam novel Cahaya Bila Waktu Berbicara karya Gol A Gong. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk konflik dan penyebab konflik yang terdapat dalam novel Cahaya Bila Waktu Berbicara karya Gol A Gong. Konflik merupakan sesuatu yang dramatik, mengacu kepada pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan. Jenis penelitan ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi. Data dalam penelitian ini berupa kalimat dan dialog yang menggambarkan konflik tokoh. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Cahaya Bila Waktu Berbicara karya Gol A Gong. Hasil penelitian dalam novel Cahaya Bila Waktu Berbicara karya Gol A Gong dapat dijelaskan sebagai berikut, hasil penelitian ini menunjukkan ada tiga bentuk-bentuk konflik, yaitu konflik hubungan yang terjadi karena benturan kepribadian pada Bagaskara berupa ketenangan yang dicari tidak pernah didapat karena gangguan sekitar. Konflik tugas yang terjadi pada Bagaskara dan Linda ketika Linda marah dan kesal karena Bagaskara yang tidak menepati janji sehingga membuanya ketidakcocokan dengan Bagaskara. Konflik proses yang terjadi dapat dilihat dari tokoh Bagaskara, dia merasa bersalah karena telah lari dari tanggung jawabnya terhadap peristiwa yang telah dia perbuat walaupun keputusannya pada saat itu terpaksa dia lakukan lantaran tidak berdaya kepada kakak iparnya. Adapun penyebab dari konflik yaitu, perbedaan individi yang disebabkan oleh setiap orang itu memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda yamg diinginkan. Perbedaan latar belakang kebudayaan yang dikarenakan terpengaruhnya dari pola pikir orang sekitar, dan perbedaan kepentingan antarindividu disebabkan kebutuhan dan pendirian seseorang itu memiliki tujuan yang berbeda-beda.