Tindak Tutur Ekspresif Masa Pubertas Penderita Tunagrahita Mampu Latih di Panti Sosial Bina Grahita Harapan Ibu Padang (Pendekatan Psikopragmatik)
Main Author: | Fitria, Wulan Rahmah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8598/1/ABSTRAK.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8598/2/BAB%20V.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8598/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8598/4/SKRIPSI%20FITRIA%20WULAN%20RAHMAH.pdf http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8598/ |
Daftar Isi:
- Permasalahan dalam penelitian ini adalah penggunaan tindak tutur anak berkebutuhan khusus yaitu anak tunagrahita mampu latih pada masa pubertas dilihat dari tindak tutur ekspresif yang dipengaruhi psikologisnya (pendekatan psikopragmatik). Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna tindak tutur ekspresif masa pubertas penderita tunagrahita mampu latih di Panti Sosial Bina Grahita Harapan Ibu Padang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif menggunakan metode deskriptif dengan menganalisis tindak tutur ekspresif masa pubertas penderita tunagrahita mampu latih. Sumber data penelitian ini adalah penderita tunagrahita mampu latih pada masa pubertas. Data dalam penelitian ini adalah bentuk tuturan ekspresif yang dituturkan oleh anak penderita tunagrahita mampu latih pada masa pubertas. Data dikumpulkan dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan yaitu teknik simak libat cakap (SLC), teknik rekam dan teknik catat. Data dianalisis menggunakan metode padan dan metode agih. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindak tutur ekspresif yang digunakan oleh penderita anak tunagrahita mampu latih ada yang dipengaruhi dan ada yang tidak dipengaruhi oleh kondisi psikologisnya. Ekspresi dari penutur ketika menuturkan tindak tutur ekspresif ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai dengan tindak tutur ekspresif yang dituturkannya. Oleh sebab itu perbedaan anak penderita tunagrahita mampu latih dengan anak normal dapat dilihat dari sudut pandang tuturan dan ekspresi yang ditunjukkannya. Tindak tutur ekspresif yang ditemukan sebanyak empat puluh dua tuturan dengan dua belas bentuk tindak tutur ekspresif.